Ustad Abdul Shomad selanjutnya kita sebut UAS. Ya, ustad muda lulusan Al-Azhar Mesir ini terasa kocak dan mampu menghimpun ribuan jemaah dalam setiap dakwahnya.
Selama beberapa hari ini, UAS ceramah di Sumbar, sama sekali tak berkurang kerumunan jemaah.
Bahasa Minang yang disampaikan UAS dalam dakwahnya, sungguh banyak orang menyangka kalau ustad bermarga Batubara ini orang Minang.
Hampir semua jemaah yang hadir bertanding menayangkan siaran langsung lewat media sosial masing-masing.
Siang menjelang sore, Ahad (6/11/2022) UAS tampil di Pesantren Darul Mustafa, Koto Dalam Selatan, setelah sebelumnya di Lawang, Kabupaten Agam.
Bila disimak kajian yang disampaikan UAS, rasanya tak ada yang istimewa. Sama juga dengan pengajuan para ustad yang lazim berceramah di daerah ini.
Yang membedakan ceramah UAS dengan kebanyakan penceramah di daerah ini, adalah kerumunan massa yang begitu antusias dan bejibun.
Makanya, ketika mengundang UAS, lokasi ceramah pasti dibuat di lapangan terbuka. Kalau dalam ruangan, itu hanya bisa ketika kelompok kecil yang mengadakannya.
Seperti malam tadi, UAS diundang Gerindra ceramah dalam hotel. Intonasi dakwah, dan gaya bahasa yang bersahabat membuat banyak orang tak bisa bila mendengar paparan UAS.
Kajian motivasi dan pengembangan pesantren tahfidz di Padang Sago, sungguh ini menjadi pemantik untuk santri, agar tekun belajar.
Semulia-mulia orang, adalah yang belajar Quran dan mengajar Quran. UAS menekankan itu untuk memotivasi para santri agar terus menghafal Quran.
Soal aqidah, UAS percaya seluruh jemaah adalah ahlussunah wal jamaah, dan itu amat penting, karena aqidah demikian dianut mayoritas umat Islam di dunia.
Pergerakan rumah tahfidz Quran ini di Padang Pariaman lumayan berkembang. Bahkan, gerakan seribu hafidz tiap tahun termasuk yang digelorakan Pemkab daerah ini.
Tiap tahun diberikan beasiswa bagi penghafal Quran, meski dalam jumlah yang tidak banyak.
Pesantren Tahfidz Darul Mustafa ini sudah punya hafiz 30 juz. Ya, tentu guru pesantren itu, yang menularkan ilmunya ke santri lain.
Sudah dua kali UAS ke Nagari Koto Dalam ini. Jemaah tetap bejibun, banjir dan membludak. Datang dari berbagai pelosok nagari, dan tentunya juga ada yang dari daerah tetangga.
Sepertinya, UAS punya manajemen yang bagus dalam kerumunan massa ini. Sebab, selesai tablig akbar, tak ada masalah, selain sedikit kemacetan di jalan tentunya.
Para jemaah yang didominasi kaum perempuan itu betah di tengah terik panas matahari, tenang mendengar ceramah UAS selama berlangsung. (ad)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H