Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Komitmen John Kenedy Azis dan Letkol Adrian Adek untuk Masa Depan Padang Pariaman

2 November 2022   18:11 Diperbarui: 2 November 2022   18:13 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama John Kenedy Azis dan Letkol Adrian Adek dengan sejumlah tokoh masyarakat. (foto dok damanhuri)

Menurut undangan Ali Mukhni, mantan Bupati Padang Pariaman, turun di bandara, Ajo bersama Asmadi langsung ke Padang, rumahnya Ali Mukhni.

Di sanalah cerita itu bermula. Ali Mukhni mengemukakan permintaan banyak orang dan tokoh, agar Ajo bisa maju di 2024.

Ajo sendiri masih seperti tak percaya. Sebab, tak pernah punya keinginan untuk itu. Rasa dia dengan jadi anggota dewan, terasa cukup untuk mengabdi buat kampungnya sendiri.

Saat bersama Ali Mukhni itu, Ajo tak mengiyakan dan tidak pula mengindakan permintaan banyak orang lewat Ali Mukhni tersebut.

Malah Ajo lebih banyak bicara soal sosok kepemimpinan yang diinginkan daerah. Dan niat dari seorang pemimpin itu jadi bupati itu buat apa.

Sebagai politisi senior, dan aktif di DPP Golkar, Ajo banyak belajar dari tokoh senior Golkar.

Paling tidak, diskusi panjang malam itu terjalin hubungan komunikasi yang bagus antar kekuatan politik di daerah.

Diyakini bahwa membangun butuh keragaman. Butuh seluruh kekuatan, yang tidak membeda-bedakan kelompok lain. (ad)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun