Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Santri Nurul Yaqin Juara MTQ Nasional XXIX di Kalimantan Selatan

19 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:03 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gurunya yang begitu santun, dan berpesan saat akan pergi ke Kalimatan, pun tak ketinggalan. Senyum simpul gurunya seolah menguatkan langkahnya untuk tampil sebagai juara.

Itulah santri. Orang yang banyak diajarkan adab lewat dakwah bil hal. Tingkah laku guru yang membuat santri itu mampu mengutamakan adat.

Dampaknya luar biasa sekali. Nama Nurul Yaqin kian melambung tinggi. Lewat dua santri ini, kredit poin pesantren yang didirikan Syekh Ali Imran Hasan ini menjadi lirikan banyak orang.

Pesantren yang sudah punya puluhan cabang di Padang Pariaman ini, telah menjadi pesantren terdepan. Tak hanya di momen MTQ, di banyak profesi dan sosial kemasyarakatan pun, santri Nurul Yaqin lumayan mewarnai.

Di jajaran pemerintahan, Kemenag, Bawaslu, KPU, Baznas, dan lembaga lainnya, nama Nurul Yaqin jadi sebutan. Sungguh, Syekh Ali Imran Hasan telah meninggalkan ilmu yang bermanfaat.

Ketika orang bicara pesantren, santri, Nurul Yaqin jadi rujukan. Perlombaan MTQ, Kemenag mencarinya ke pesantren ini. (ad)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun