Gurunya yang begitu santun, dan berpesan saat akan pergi ke Kalimatan, pun tak ketinggalan. Senyum simpul gurunya seolah menguatkan langkahnya untuk tampil sebagai juara.
Itulah santri. Orang yang banyak diajarkan adab lewat dakwah bil hal. Tingkah laku guru yang membuat santri itu mampu mengutamakan adat.
Dampaknya luar biasa sekali. Nama Nurul Yaqin kian melambung tinggi. Lewat dua santri ini, kredit poin pesantren yang didirikan Syekh Ali Imran Hasan ini menjadi lirikan banyak orang.
Pesantren yang sudah punya puluhan cabang di Padang Pariaman ini, telah menjadi pesantren terdepan. Tak hanya di momen MTQ, di banyak profesi dan sosial kemasyarakatan pun, santri Nurul Yaqin lumayan mewarnai.
Di jajaran pemerintahan, Kemenag, Bawaslu, KPU, Baznas, dan lembaga lainnya, nama Nurul Yaqin jadi sebutan. Sungguh, Syekh Ali Imran Hasan telah meninggalkan ilmu yang bermanfaat.
Ketika orang bicara pesantren, santri, Nurul Yaqin jadi rujukan. Perlombaan MTQ, Kemenag mencarinya ke pesantren ini. (ad)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H