Bangunan permanen itu mengingatkan kesedihan dan keprihatinan. Setidaknya, ketika melihat tunggu gempa itu terselip doa, agar korban longsor syahid di alam sana.
Mesibah. Apa pun jenisnya, jelas terjadi di luar nalar manusia. Tuhan berbuat sekehendakNya. Usaha dan ikhtiar untuk keselamatan dari musibah, wajib hukumnya dilakukan.
Zikir dan doa tentu bertujuan untuk memperkuat tauhid dan keyakinan, bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendakNya.
Pascagempa, saya sempat beberapa kali datang ke Pulau Aie, kampung sebelum Lubuk Laweh. Menemani LSM dan lembaga donor yang memberi bantuan ke kampung itu.
Waktu itu Lubuk Laweh masih susah untuk didatangi. Umumnya, para kelompok masyarakat yang memberi bantuan sampai Pulau Aie. Di situ ada posko peduli gempa dan longsong yang didirikan oleh masyarakat setempat.
Nah, dari Pulau Aie itulah banyak bantuan logistik dan lainnya didistribusikan ke Lubuk Laweh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H