Persoalan irigasi yang macet, membuat sebagian besar petani sawah di Batang Sariak, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman beralih ke ladang.
Sawahnya yang dulunya ditanami padi, sejak dua tahun terakhir sudah berganti dengan ladang sawit, dan sebagian ladang jagung.
"Kini harga sawit pun belum normal. Kami merasa bingung di tengah hantaman melambungnya kebutuhan hidup saat ini," ujar petani saat kegiatan reses Dapil Bagindo Rosman Palito Rajo Endah ke Katapiang, Selasa (5/7/2022).
Jadi, sebenarnya di Batang Sariak itu memang lahan untuk sawah pasnya. Sebab, pertumbuhan sawit tak bisa normal," ulas dia lagi.
Kondisi irigasi ini membuat lahan jadi alih fungsi. Ya, kalau sesuai harapan. Tentu tak masalah. Namun, kendala ladang dengan alih tanaman ini pun membuat petani kian terpuruk.
Besar harapan tertumpang pada Ketua Fraksi PAN DPRD Padang Pariaman Rosman, untuk bisa memberikan yang terbaik soal ini.
"Artinya, kami ingin kembali seperti sediakala, bersawah dengan menanam padi. Untuk itu, solusinya hanya satu, yakni perbaikan irigasi Anai I dan airnya lancar, bisa dinikmati oleh kita yang paling ujung bawah ini," harapnya.
Menanggapi hal itu, seorang PPL Pertanian Kecamatan Batang Anai menyebutkan, bahwa itu adalah kendala bersama.
"Soal irigasi, itu tentu kewenangan orang PUPR. Irigasi kecil dan saluran baru kewenangan PPL," ulas dia.
Menurutnya, sumber air Irigasi Anai I ini sangat besar. Namun, bila ditelusuri aliran ini sampai ke atas, banyak bolong, dan dilibangi untuk dialirkan ke lahan tertentu, diluar kewajiban irigasi itu.
"Lobang itu banyak kita temui. Akibatnya, kita petani yang paling bawah, tak bisa lagi menikmati air ini," katanya.
PPL ini minta dan berharap ada suara dari dewan selaku wakil masyarakat untuk perbaikan irigasi ini.
Kemudian, kecamatan yang luas ini pun hanya ditangani tiga orang PPL. Sungguh sebuah kerja berat.
"Dulu, Batang Anai ini punya delapan orang PPL. Nah, tentu keadaan demikian juga menjadi kendala dan penyebab petani beralih fungsi lahannya," ungkapnya.
Rosman, anggota dewan tiga periode yang juga tokoh masyarakat Katapiang minta pengatur air irigasi ini bekerja secara sungguh-sungguh.
"Irigasi adalah faktor utama dalam menunjang pertanian sawah. Dulu, Katapiang terkenal dengan lumbung padinya Padang Pariaman," kata dia.
Menurut dia, pertama kali nenek moyang orang Katapiang yang berasal dari mudik adalah bersawah datang ke Katapiang ini. Sebesar paha orang dewasa rumpun padi, saking suburnya pertanian sawah di nagari ini.
Sekarang, semuanya tak lagi ada. "Ini menjadi kerja kita bersama, mengembalikan kekuatan pertanian sawah di Katapiang," kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H