"Lobang itu banyak kita temui. Akibatnya, kita petani yang paling bawah, tak bisa lagi menikmati air ini," katanya.
PPL ini minta dan berharap ada suara dari dewan selaku wakil masyarakat untuk perbaikan irigasi ini.
Kemudian, kecamatan yang luas ini pun hanya ditangani tiga orang PPL. Sungguh sebuah kerja berat.
"Dulu, Batang Anai ini punya delapan orang PPL. Nah, tentu keadaan demikian juga menjadi kendala dan penyebab petani beralih fungsi lahannya," ungkapnya.
Rosman, anggota dewan tiga periode yang juga tokoh masyarakat Katapiang minta pengatur air irigasi ini bekerja secara sungguh-sungguh.
"Irigasi adalah faktor utama dalam menunjang pertanian sawah. Dulu, Katapiang terkenal dengan lumbung padinya Padang Pariaman," kata dia.
Menurut dia, pertama kali nenek moyang orang Katapiang yang berasal dari mudik adalah bersawah datang ke Katapiang ini. Sebesar paha orang dewasa rumpun padi, saking suburnya pertanian sawah di nagari ini.
Sekarang, semuanya tak lagi ada. "Ini menjadi kerja kita bersama, mengembalikan kekuatan pertanian sawah di Katapiang," kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H