Potensi bahan baku masih banyak, meskipun yang diangkut keluar juga banyak tiap harinya oleh pembeli yang bukan untuk batu bata.
Dengan adanya kegiatan pengolahan tanah bukik jadi batu bata ini, Datuak Rangkayo Basa telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi sanak kemenakannya.
Bekerja dan berusaha soal tanah ini tak akan ada habisnya. Tak sedang berproduksi, ya melansir tanah yang masih menggunung ke tunggu, untuk selanjutnya diolah jadi batu bata.
Kondisi bukik merimba dulunya itu, kini sudah mulai di rancang untuk pemukiman sepertinya.
Di pinggir jalan, terutama di bagian yang sudah rata bukiknya, dipatok untuk pembuatan ruko dan rumah.
Terbukanya kawasan itu, setidaknya Datuak Rangkayo Basa telah melakukan sesuatu yang bernilai di lahan itu.
Perlahan tapi pasti, masyarakat pun mulai buka warung. Berjualan nasi, makanan dan minuman sudah tersedia di kawasan itu.
Orang yang dulunya takut menempuh jalan itu, lantaran rimba kiri dan kanan jalan menuju Salibutan ini, sekarang sudah terang dan tak lagi takut untuk dilewati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H