Kecewa masyarakat pasti. Itu jelas. Apalagi kabarnya ada dijanjikan dulu untuk pengaspalan jalan tersebut oleh kepala daerah.
Janji tak terealisasi, jalan kampung itu satu-satunya akses terdekat untuk keluar masuk masyarakat Koto Padang pun semakin punah.
Pemerintah untuk tempat mengadu, kalau mau jalan itu diperbagus. Melancarkan transportasi arus barang dan jasa dari dan ke Koto Padang.
Kalau melihat alam Koto Padang, cukup banyak potensinya yang bisa dikembangkan. Para petani di sini yakin-yakin menggarap lahannya.
Banyak tumbuh sentra pembibitan di kampung itu, yang telah banyak dilirik orang luar.
Bahkan, bibit pinang wangi Koto Padang ini sudah banyak yang sampai ke luar Sumbar. Luar biasa. Belum lagi bibit lainnya, yang cukup dingin dan rancak ketika diracik oleh tangan petani Koto Padang.
Kami tak tahu pasti, apa mau Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur sedikit mencondongkan pandangannya ke kampung ini.
Sudah kami coba mengajukan sebuah proposal pembuatan jalan usaha tani, setelah kunjungan dia ke kampung itu, tapi disuruhnya mengajukan lewat prosedural.
Lalu, proposal diserahkan kembali ke Dinas Pertanian. Sementara, jalan usaha tani itu ada sedikit dicor oleh swadaya masyarakat.
Melihat kondisi yang ada, mungkin agak lama, dan masih butuh waktu lama jalan itu akan perbaiki.
Bupati Suhatri Bur masih terkontaminasi oleh Pilkada 2020. Apalagi di wilayah itu ada seorang calon yang ikut bersaing dengannya, akan tambah sulit bagi dia melirik kampung itu.