"Alhamdulillah, rak buku yang belum terisi masih ada. Butuh bantuan dari alumni dan pihak lain yang ingin menyumbang buku," ungkap pengurus.
Lewat pustaka itu pula, pesantren ini ingin membudayakan menulis dan membaca di kalangan santri.
Terlalu banyak bahan untuk dijadikan sumber untuk menulis bagi santri. Kitab kuning yang sudah berusia ratusan tahun itu perlu diperluas dengan tulisan kita sekarang.
Nah, lewat pustaka yang sederhana ini, santri dan alumni Madrasatul 'Ulum harus bangkit, membuat karya tulis yang banyak untuk dinikmati banyak orang nantinya.
"Santri ini tidak sekedar jago di mimbar, tapi juga mahir menulis. Dan itu kita upayakan terus lewat pustaka ini," ulas dia.
Pengurus pustaka dituntut berkreasi, berinovasi dalam mengelola pustaka. Buat kegiatan secara berkesinambungan, sehingga impian tercapai secara maksimal pula.
Di pesantren ini, santrinya memang belum sebanyak pesantren lain. Santrinya baru sekitar seratusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H