Rudy Koto mengaku terinspirasi untuk mengembangkan kawasan itu, setelah melihat tempat wisata di Pulau Jawa.
"Banyak tanaman stroberi, tapi mampu memacetkan kendaraan di jalan. Alamnya tak kalah dengan alam yang kita punyai di kampung," cerita dia.
Rudy memang anak muda progresif, punya banyak ide kreatif untuk membuat sesuatu yang baru, dan mampu banyak orang terkesima melihat karyanya itu.
Terapi ikan yang disediakannya, satu dari sekian wahana yang paling diminati. Pengunjung sambil duduk santai, penyakit bisa pula diobati dengan terapi tersebut.
Ahad (8/5/2022), kami sengaja mendatangi TWT sekaligus bertemu dengan Rudy Koto, anak Sungai Geringging yang jadi semenda di Buluah Kasok itu bercerita panjang suka duka dan keasyikannya membuka tempat itu.
Malam itu, terakhir liburan lebaran Idul Fitri, tampak TWT ramai oleh pengunjung. Umunya pengujung dari keluarga, yang sengaja membawa anak dan keluarga ke tempat itu.
Dia terus mengedukasi masyarakat, terkait keindahan dan kebersihan tempat itu. Maklum, sebagian pengunjung masih suka membuang sampah sembarang, sehingga sampah berserakan.
"Edukasi dengan bahasa yang santun, dan mengajak, secara perlahan teresapi, dan TWT pun bersih dan indah," sebutnya.
Yang senang nyanyi tersedia pula tempat bernyanyi. Pokoknya dilengkapi semua, dan pengunjung pun senang nongkrong di TWT.
Aula serba guna, pustaka digital, tempat pemandian sedang dalam tahap pengerjaan untuk pengembangannya.
Rudy Koto dinilai mampu menggerakkan ekonomi masyarakat kampungnya. Tak heran, sejumlah anak muda yang dulunya pengangguran, penuh dengan hura-hura, kini bekerja di TWT.