Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Malam Terakhir Lebaran di Tanjung Wahana Tano

9 Mei 2022   13:13 Diperbarui: 9 Mei 2022   13:16 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nongkrong malam di TWT, membuat hati senang. (foto dok damanhuri)

Tanjung Wahana Tano (TWT), sebuah tempat nongkrong keluarga yang luar biasa mengasyikkan. 

Aneka warna warni lampu yang menerangi lokasi di kawasan Jembatan Lubuk Tano itu membuat banyak orang sengaja menghabiskan masa liburannya di sana.

Ada banyak wahana permainan, sekaligus santai dan menantang tersedia di TWT. Tak heran, kampung yang dulu rimba dan menakutkan banyak orang yang lewat, kini menjadi pusat keramaian.

"Kita tidak menamakan ini tempat wisata. Cukup tempat nongkrong keluarga, dan seluruh kebutuhan tersedia," ujar Rudy Koto, pencetus TWT itu sendiri.

Belakangan, nama Lubuak Tano memang viral dan mengundang banyak tamu untuk datang. Meskipun belum dibuka secara resmi, TWT sudah membludak oleh pengunjung.

TWT masih terus dikembangkan dengan fasilitas lainnya, yang sedang dalam tahap pengerjaan. 

Untuk yang alami, tersedia tempat "bersianyut" di sepanjang aliran Sungai Batang Mangoi, tepatnya di bawah Jembatan Lubuak Tano itu sendiri.

Bersianyut alias mandi di sungai, tentu bagi masyarakat Sungai Sariak dan Koto Baru, tempat jembatan rancak itu berada tidak asing lagi.

Namun, bagi perantau yang tinggal dan besar di kampung orang, bersianyut terasa asing dan menjadi wahana mengasyikan.

Areal perbukitan yang penuh semak itu sudah menjadi tempat yang menyenangkan. Tersedia banyak kebutuhan keluarga untuk bisa berbagi kisah kehidupan.

Rudy Koto mengaku terinspirasi untuk mengembangkan kawasan itu, setelah melihat tempat wisata di Pulau Jawa.

"Banyak tanaman stroberi, tapi mampu memacetkan kendaraan di jalan. Alamnya tak kalah dengan alam yang kita punyai di kampung," cerita dia.

Rudy memang anak muda progresif, punya banyak ide kreatif untuk membuat sesuatu yang baru, dan mampu banyak orang terkesima melihat karyanya itu.

Terapi ikan yang disediakannya, satu dari sekian wahana yang paling diminati. Pengunjung sambil duduk santai, penyakit bisa pula diobati dengan terapi tersebut.

Ahad (8/5/2022), kami sengaja mendatangi TWT sekaligus bertemu dengan Rudy Koto, anak Sungai Geringging yang jadi semenda di Buluah Kasok itu bercerita panjang suka duka dan keasyikannya membuka tempat itu. 

Malam itu, terakhir liburan lebaran Idul Fitri, tampak TWT ramai oleh pengunjung. Umunya pengujung dari keluarga, yang sengaja membawa anak dan keluarga ke tempat itu.

Dia terus mengedukasi masyarakat, terkait keindahan dan kebersihan tempat itu. Maklum, sebagian pengunjung masih suka membuang sampah sembarang, sehingga sampah berserakan.

"Edukasi dengan bahasa yang santun, dan mengajak, secara perlahan teresapi, dan TWT pun bersih dan indah," sebutnya.

Yang senang nyanyi tersedia pula tempat bernyanyi. Pokoknya dilengkapi semua, dan pengunjung pun senang nongkrong di TWT.

Aula serba guna, pustaka digital, tempat pemandian sedang dalam tahap pengerjaan untuk pengembangannya.

Rudy Koto dinilai mampu menggerakkan ekonomi masyarakat kampungnya. Tak heran, sejumlah anak muda yang dulunya pengangguran, penuh dengan hura-hura, kini bekerja di TWT.

Memang belum banyak, tetapi mampu melihat masa depan yang bagus, dan menghilangkan image buruk di kalangan anak kampung selama ini.

Mereka ada yang melayani tamu yang datang, mengatur parkir kendaraan, serta memantau situasi apa yang menjadi kebutuhan pengunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun