Ramai lancar. Begitu arus lalulintas dari dan ke Padang di Lubuk Alung, sepanjang Sabtu dan Ahad.
Di dominasi oleh kendaraan pribadi, dan mobil umum yang mengangkut para perantau balik ke Jakarta, kemacetan di hari terakhir lebaran itu masih lancar dan terkendali.
Menurut Oyong Langkawi, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Alung, kemacetan Lubuk Alung masih ramai lancar.
"Artinya, stabil saja laju kendaraan dari Padang ke Bukittinggi, maupun sebaliknya," kata dia.
Dari deretan mobil dari arah Padang menuju arah Padang Panjang, terlihat ada sejumlah kendaraan umum, bus angkutan menuju pulau Jawa.
Tentu perantau yang mudik dengan bus, saatnya balik ke rantau, kembali berusaha, mengadu nasib di kampung orang.
Atas nama masyarakat, Oyong Langkawi menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan selama berkendaraan di kampung.
Hampir setiap sudut kampung dan perkotaan di kampung pada macet, mengganggu semua orang yang tidak hanya perantau saja.
"Jadikan macet di jalan sebagai dinamika liburan lebaran di kampung halaman. Dan tentu kita berharap, pemerintah berupaya memperbaiki hal ini di masa mendatang," harapnya.
Tak lebaran namanya, kalau tak macet. Itulah suasana kampung. Apalagi, Sumbar termasuk banyak yang mudik lebaran tahun ini.
Kepada petugas dari kepolisian, Oyong Langkawi juga menyampaikan apresiasi atas kerja yang bagus dalam mengamankan arus lalulintas di Lubuk Alung.
Lubuk Alung memang langganan macet, terutama pada saat liburan. Apalagi momen Idul Fitri, macetnya jadi membludak.
Di samping kemacetan karena aktivitas kita kecil di Padang Pariaman ini, persimpangan yang ada juga mengundang deretan panjang kemacetan.
Sebut Simpang Balah Hilie. Arus kendaraan yang keluar masuk, menjadi penyebab utama kemacetan. Begitu juga Simpang Tugu jalan M. Yamin, yang menjadi tersendatnya arus keluar masuk jalan tersebut.
Sebenarnya, antisipasi macet Lubuk Alung ini sudah dicarikan sejak awal 2000 silam. Sudah dibangun jalan lingkar Duku Sicincin, tapi terbengkalai saja.
Seandainya jalan itu selesai, dan seluruh truk dan bus besar lewat jalan lingkar, Lubuk Alung bebas dari macet. Dijamin itu tidak akan macet.
Namun, keberadaan jalan lingkar tampak belum prioritas oleh pemerintah untuk menuntaskan pembangunannya.
Begitu juga tol Padang Pariaman Pekanbaru, juga terbengkalai. Bagaikan berharap tanpa ujung, kemacetan terus melanda kota kecil yang terkenal dengan "angeknya" ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H