Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Muktamar Lampung, di Balik Sarung Presiden

23 Desember 2021   09:39 Diperbarui: 23 Desember 2021   09:56 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apresiasi yang amat luar biasa terhadap NU disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, saat membuka helat besar organisasi kaum santri yang lahir 1926 ini, Rabu (22/12/2021) di Lampung.

"Saya membuka Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung Tengah, siang ini," tulis dia di akunnya.

Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada NU yang terus mengawal jalannya pemerintahan, dengan senantiasa mengedepankan kebangsaan, toleransi, kemajemukan, Pancasila, UUD 1945, serta mengawal NKRI.

Sebuah ciutan yang menjadikan NU tak diragukan lagi perjuangannya terhadap bangsa dan negara, dalam beragama.

Moderasi beragama yang penuh dengan toleran, adalah langkah jalan tengah yang mampu meredam konflik agama di tengah bangsa yang majemuk ini.

Tak sekedar itu, mantan Walikota Solo ini datang ke arena muktamar NU di Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai, pakai sarung, khasnya santri dan ulama.

Ya, khas ulama nusantara. Tidak pakai jubah, yang kebanyakan dipakai kelompok Islam lainnya.

Begitu benar seorang kepala negara menghargai dan menghormati organisasi terbesar di dunia ini. Apakah sarung Presiden bermerek NU?

Entahlah. Yang jelas, dia pakai sarung hijau, hijaunya NU. Dan sebelumnya, saat menghadiri acara besar NU lainnya, Jokowi tetap pakai sarung.

Sepertinya, NU sudah tidak asing bagi Jokowi. Dia tahu membawakan irama gendang, riuh rendahnya dinamika yang terjadi, seketika adem lewat tampilan sarungnya Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun