Mohon tunggu...
Damai Purba
Damai Purba Mohon Tunggu... Administrasi - Travel for another knowledge

Membuana dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Healing is a Choice Part 3"

8 Februari 2019   16:58 Diperbarui: 8 Februari 2019   17:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulihan adalah pilihan. Pemulihan adalah pilihan Allah bagi Rachel, tetapi agar pemulihan dapat terjadi, Rachel harus memilih untuk memiliki hubungan dalam melewati pelecehan itu bukannya terasing atau menyembunyikan diri akibat pelecehan itu. 

Andaikan saja dia mendengarkan kebohongan yang akan menghalangi pemulihannya: "itu sudah lama terjadi." "kamu baik-baik saja kenapa butuh pertolongan?' tetapi yang paling umum dari semua kebohongan yang menghalangi orang-orang untuk bisa memiliki hubungan dengan yang lain atau membuat mereka terus terputus dari yang lain adalah kebohongan "saya hanya butuh Allah bukan yang lain"

Anda mengakui bahwa ada yang perlu diperhatikan. Anda mengakui adanya asap tapi menolak adanya api. Anda mengakui sesuatu tetapi menyangkal sesuatu itu perlu perhatian dari orang lain. 

Daripada tetap terasing dalam gua kesendirian Anda, Anda berdiam disana bersama Allah, mengharapkan Allah memenuhi setiap kebutuhan dan memulihkan setiap rasa sakit. Ini tidak akan terjadi karena itu bukan rencana Allah. Rencana Allah Adalah Anda memiliki hubungan dengan sesama Anda yang bisa memfasilitiasi pemulihan dalam hidup Anda.

Kebenaran Allah Bagi Setiap Kita

Lihat apa yang dikatakan oleh kebenaran Allah:

Roma 12:5

Roma 12:15

Roma 15:15

1 korintus 12:15

1 tesalonika 5:11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun