Mohon tunggu...
Damai Purba
Damai Purba Mohon Tunggu... Administrasi - Travel for another knowledge

Membuana dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Healing is a Choice Part 3"

8 Februari 2019   16:58 Diperbarui: 8 Februari 2019   17:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun ibunya tidak bisa menerima keadaan itu dengan baik. Ibu rachel juga melakukan kesalahan yang lain. Dia beralasan bahwa kejadian itu tidak pernah terjadi atau tidak terlalu merusak karena rachel terlihat senang dan bahagia. Menyederhankan kejadian itu tidak membantuk proses pemulihan Rachel.

 

Membuka Pintu Bagi Bantuan Profesional

Dalam proses pemulihan konseling dapat menjadi sarana yang baik untuk membantu kita dalam menjalani proses pemulihan. Rachel melakukan pilihan yang tepat, dia meminta bantuan seorang konselor kristen. 

Dia sangat gugup menghadapi sesi pertama, tetapi dengan bantuan Allah dan keputusan cepat untuk mengambil resiko dan membuat pilihan untuk pulih untuk pertama kalinya memiliki hubungan dengan seorang yang profesional yang bisa membantu.

 

Memiliki Hubungan Melalui Konfrontasi

Rachel akhirnya mengambil pilihan untuk mengonfrontasi anggota keluarganya yang melecehkannya secara seksual, dan dia juga melakukan sesi konseling bersama dengan pacarnya, dan akhirnya mereka memilih untuk melakukan konselor pranikah yang sama. Rachel berkata Tuhan tahu apa yang sedang Dia lakukan ketika Dia mendorongnya dengan kuat untuk mencari pertolongan dan pemulihan. 

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana  hubungannya dengan suaminya jika dia tidak terbuka padanya mengenai pelecehan itu dan tidak terbuka untuk melakukan konseling dan pemulihan.

 

Menghadapi Kebohongan Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun