Mohon tunggu...
Damai Fajarharini Manurung
Damai Fajarharini Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Hukum Universitas Airlangga

Memiliki minat dalam mengamati dinamika sosial khususnya di lingkungan sekitar. Mampu menangkap fenomena dan mengkritisinya. Selain dalam bidang logika dan pemikiran kritis, saya juga memiliki minat lebih pada seni.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perilaku Mahasiswa di Kelas: Tantangan Etika dan Solusi

1 Januari 2025   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2025   23:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena menurunnya etika dalam perkuliahan semakin mengkhawatirkan, terutama terlihat dari perilaku mahasiswa di kelas. Sikap tidak menghargai yang ditunjukkan oleh sebagian mahasiswa, seperti berbicara sendiri, menggunakan ponsel, atau bahkan tidur saat dosen mengajar, menciptakan suasana yang tidak kondusif untuk belajar. Hal ini tidak hanya mengganggu proses pengajaran tetapi juga merusak pengalaman belajar bagi mahasiswa lain yang ingin fokus dan mendapatkan manfaat dari kuliah.

Penyebab Utama Menurunnya Etika Mahasiswa

Salah satu penyebab utama perilaku ini adalah kurangnya pemahaman mahasiswa tentang pentingnya etika dan norma sosial dalam konteks akademik. Banyak mahasiswa yang datang dari latar belakang yang berbeda dan mungkin tidak mendapatkan pendidikan karakter yang memadai sebelum memasuki perguruan tinggi. Mereka sering kali menganggap perkuliahan sebagai kewajiban semata, tanpa menyadari bahwa interaksi di kelas adalah bagian penting dari proses pembelajaran. Misalnya, ada kasus di mana sekelompok mahasiswa mengganggu kuliah dengan berbicara keras dan menggunakan ponsel, tanpa merasa bersalah terhadap dosen yang sedang memberikan materi.

Selain itu, pengaruh teknologi juga tidak bisa diabaikan. Dengan adanya smartphone dan akses internet yang mudah, mahasiswa sering kali tergoda untuk melakukan aktivitas lain selama kuliah, seperti bermain game atau bersosial media. Ini menunjukkan kurangnya disiplin diri dan komitmen terhadap pendidikan. Dalam beberapa kasus, mahasiswa bahkan lebih memilih untuk merekam kuliah daripada benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan.

Dampak Negatif

Dampak dari perilaku tidak etis ini sangat luas. Pertama, hal ini dapat menurunkan kualitas pembelajaran di kelas. Dosen yang merasa tidak dihargai mungkin menjadi kurang termotivasi untuk memberikan pengajaran yang terbaik. Selain itu, mahasiswa lain yang berusaha keras untuk belajar bisa merasa frustrasi ketika melihat teman-teman sekelas mereka tidak menghargai kesempatan belajar tersebut. Ini bisa menciptakan suasana kompetisi yang tidak sehat dan mengurangi kolaborasi antar mahasiswa.

Kedua, perilaku ini juga dapat menciptakan stigma negatif terhadap generasi muda di mata masyarakat. Ketika mahasiswa dianggap tidak menghormati dosen atau sesama teman sekelas, hal ini dapat mempengaruhi pandangan orang luar terhadap kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merugikan reputasi institusi pendidikan itu sendiri.

Untuk mengatasi fenomena menurunnya etika dalam perkuliahan, diperlukan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak. Pertama, institusi pendidikan harus memperkuat pendidikan karakter dalam kurikulum mereka. Mengadakan seminar atau workshop tentang etika akademik dan pentingnya menghargai dosen serta sesama mahasiswa bisa menjadi langkah awal yang baik. Selain itu, program orientasi bagi mahasiswa baru juga dapat difokuskan pada pembentukan sikap etis sejak awal.

Dosen juga memiliki peran penting dalam membentuk budaya kelas yang positif. Mereka perlu lebih tegas dalam menegakkan aturan dan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melanggar norma-norma etika di kelas. Misalnya, dosen bisa menetapkan kebijakan mengenai penggunaan ponsel selama kuliah atau memberikan peringatan kepada mahasiswa yang mengganggu proses belajar-mengajar.

Pentingnya Kolaborasi antar Dosen dan Mahasiswa

Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dosen bisa mengajak mahasiswa untuk berdiskusi tentang pentingnya etika dalam perkuliahan dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi pengalaman belajar secara keseluruhan. Dengan saling menghargai dan berkomunikasi secara terbuka, kita dapat membangun budaya akademik yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun