Fenomena menurunnya etika dalam perkuliahan semakin mengkhawatirkan, terutama terlihat dari perilaku mahasiswa di kelas. Sikap tidak menghargai yang ditunjukkan oleh sebagian mahasiswa, seperti berbicara sendiri, menggunakan ponsel, atau bahkan tidur saat dosen mengajar, menciptakan suasana yang tidak kondusif untuk belajar. Hal ini tidak hanya mengganggu proses pengajaran tetapi juga merusak pengalaman belajar bagi mahasiswa lain yang ingin fokus dan mendapatkan manfaat dari kuliah.
Penyebab Utama Menurunnya Etika Mahasiswa
Salah satu penyebab utama perilaku ini adalah kurangnya pemahaman mahasiswa tentang pentingnya etika dan norma sosial dalam konteks akademik. Banyak mahasiswa yang datang dari latar belakang yang berbeda dan mungkin tidak mendapatkan pendidikan karakter yang memadai sebelum memasuki perguruan tinggi. Mereka sering kali menganggap perkuliahan sebagai kewajiban semata, tanpa menyadari bahwa interaksi di kelas adalah bagian penting dari proses pembelajaran. Misalnya, ada kasus di mana sekelompok mahasiswa mengganggu kuliah dengan berbicara keras dan menggunakan ponsel, tanpa merasa bersalah terhadap dosen yang sedang memberikan materi.
Selain itu, pengaruh teknologi juga tidak bisa diabaikan. Dengan adanya smartphone dan akses internet yang mudah, mahasiswa sering kali tergoda untuk melakukan aktivitas lain selama kuliah, seperti bermain game atau bersosial media. Ini menunjukkan kurangnya disiplin diri dan komitmen terhadap pendidikan. Dalam beberapa kasus, mahasiswa bahkan lebih memilih untuk merekam kuliah daripada benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan.
Dampak Negatif
Dampak dari perilaku tidak etis ini sangat luas. Pertama, hal ini dapat menurunkan kualitas pembelajaran di kelas. Dosen yang merasa tidak dihargai mungkin menjadi kurang termotivasi untuk memberikan pengajaran yang terbaik. Selain itu, mahasiswa lain yang berusaha keras untuk belajar bisa merasa frustrasi ketika melihat teman-teman sekelas mereka tidak menghargai kesempatan belajar tersebut. Ini bisa menciptakan suasana kompetisi yang tidak sehat dan mengurangi kolaborasi antar mahasiswa.
Kedua, perilaku ini juga dapat menciptakan stigma negatif terhadap generasi muda di mata masyarakat. Ketika mahasiswa dianggap tidak menghormati dosen atau sesama teman sekelas, hal ini dapat mempengaruhi pandangan orang luar terhadap kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merugikan reputasi institusi pendidikan itu sendiri.
Untuk mengatasi fenomena menurunnya etika dalam perkuliahan, diperlukan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak. Pertama, institusi pendidikan harus memperkuat pendidikan karakter dalam kurikulum mereka. Mengadakan seminar atau workshop tentang etika akademik dan pentingnya menghargai dosen serta sesama mahasiswa bisa menjadi langkah awal yang baik. Selain itu, program orientasi bagi mahasiswa baru juga dapat difokuskan pada pembentukan sikap etis sejak awal.
Dosen juga memiliki peran penting dalam membentuk budaya kelas yang positif. Mereka perlu lebih tegas dalam menegakkan aturan dan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melanggar norma-norma etika di kelas. Misalnya, dosen bisa menetapkan kebijakan mengenai penggunaan ponsel selama kuliah atau memberikan peringatan kepada mahasiswa yang mengganggu proses belajar-mengajar.
Pentingnya Kolaborasi antar Dosen dan Mahasiswa
Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dosen bisa mengajak mahasiswa untuk berdiskusi tentang pentingnya etika dalam perkuliahan dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi pengalaman belajar secara keseluruhan. Dengan saling menghargai dan berkomunikasi secara terbuka, kita dapat membangun budaya akademik yang lebih baik.
Akhirnya, peran orang tua juga sangat penting dalam membentuk sikap etis anak-anak mereka sebelum memasuki dunia perkuliahan. Diskusi terbuka tentang nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial di rumah dapat membantu membangun kesadaran akan pentingnya menghormati orang lain.
Dengan demikian, fenomena menurunnya etika dalam perkuliahan adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian kita semua. Melalui upaya bersama---baik dari institusi pendidikan, dosen, mahasiswa, maupun orang tua---kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Sudah saatnya kita kembali kepada inti dari pendidikan: bukan hanya untuk mendapatkan gelar, tetapi untuk menjadi individu yang beretika dan bertanggung jawab dalam masyarakat. Dengan membangun kesadaran akan pentingnya etika di kelas, kita dapat berharap untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik dan lebih berintegritas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI