Namun pada kenyataannya, saat ini muncul aplikasi yang bernama GB Whatsapp. Dalam aplikasi tersebut salah satu keunggulannya yaitu dapat melihat pesan yang sudah ditarik oleh pengirim. Hal tersebut sangat mengganggu bagi pengguna Whatsapp biasa. Karena privasinya sangat terganggu, bahkan kita semakin ragu terhadap sistem end to end encryption yang diunggulkan oleh Whatsapp. Banyak sekali pengguna Whatsapp yang resah dan memberikan komentar dihalaman komen aplikasi Whatsapp di Playstore.
Selain itu, saya pernah mempunyai pengalaman yang menurut saya cukup mengejutkan. Saat itu saya sedang saling berkirim pesan dengan si X. Saya bertanya kepada X tentang seputar rakit PC. Dalam percakapan saya dengan X, terdadapat kata kata VGA yang akan saya cari dan beli. Kemudian setelah beberapa saat selesai chat dengan X, malamnya saya sedang membuka Facebook. Pada halaman iklan, terpapar dengan jelas VGA dengan harganya yang dijual melalui Tokopedia dan Shopee. Bahkan ketika membuka halaman Marketplace, juga tertera beberapa VGA yang dijual orang lain. saya berpikir mungkin itu sebuah kebetulan, karena memang saya ingin mencari itu.
Keesokan harinya, teman saya si Z mengirim pesan WA kepada saya bertanya apa merk gitar yang bagus untuk pemula. Saya menyarankan beberapa toko gitar custom yang murah karena untuk latihan belum butuh gitar yang mahal. Namun saya tetap memberitahu beberapa merk gitar yang bagus jika dia sudah mahir bermain gitar, untuk upgrade gitarnya ke yang lebih bagus lagi. Alangkah terkejutnya kembali. Ketika membuka Instagram, muncul beberapa toko alat musik yang belom pernah saya lihat tokonya atau saya membelinya di toko tersebut. Hampir sebagian besar rekomendasi konten yang muncul yaitu toko gitar, orang bermain gitar, dan segala macam tentang gitar. Padahal saya jarang sekali melihat konten seperti itu di Instagram, karena biasanya jika ingin melihat konten musik saya lebih menggunakan Youtube. Dari kejadian tersebut, saya menjadi ragu terhadap sistem encryption yang ada di Whatsapp.
Logikanya jika saya membuka instagram lalu melakukan pencarian misalnya terhadap gitar, maka apabila isi explore menjadi gitar semua itu sangat wajar, karena memang itu yang sedang saya cari. Tetapi ini menggunakan Whatsapp yang mana pesan yang kita kirim tidak dapat diretas siapapun, namun saat membuka Instagram maupun aplikasi lain muncul rekomendasi barang yang sedang saya diskusikan di Whatsapp.
Memang benar, jika isi chat kita bersifat rahasia dan telah dibackup di memory atau email kita. Tetapi apakah kalian sadari jika email bisa diretas? Beberapa waktu lalu muncul berita tentang akun atau identitas kita melalui Tokopedia diperjual belikan. Data tersebut tentunya berisi username, password, nama, alamat, bahkan tidak lupa email kita.
Sehingga saya muncul pemikiran yang menurut saya semua ini dikendalikan. Sekalipun Whatsapp mempunyai sistem encryption, mereka tetap mengetahui isi pesan kita yang kita kirim ke orang lain. Sehingga seperti yang ada pada film "The Social Dilemma", apa yang menarik bagi kita, akan selalu dimunculkan di feed selanjutnya atau yang lainnya. Jadi hal tersebut akan membuat psikologi kita selalu berkeinginan yang lebih dan tetap mencari tahu konten konten selanjutnya. Dan kemungkinan buruknya, menurut saya semua media sosial tidak ada yang rahasia bahkan "mereka" akan dengan mudah mengendalikan kita.
Selain itu pengalaman orang terdekat saya yaitu beberapa akun media sosialnya diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab. Awalnya sepupu saya ingin membuka Instagramnya, tetapi terdapat tulisan "akun ini telah login ditempat lain". Lalu dia diberitahu bahwa Instagramnya berganti profil foto dan mengunggah foto yang bukan sepupu saya melainkan orang lain, namun nama dari akun Instagram itu masi menggunakan nama sepupu saya. Setelah itu sepupu saya melakukan ubah password akun Instagram melalui emailnya. Peretasan akun seperti ini yang membuat khawatir kita apabila disalahgunakan orang lain. karena masih mengunakan data identitas kita dan seringkali untuk menipu atau mengunggah konten porno.
Teknologi informasi dan komunikasi ini masih banyak kekurangannya yang harus segera diperbaiki. Salah satunya penguatan akun anti hacker. Apabila sebuah aplikasi memiliki keunggulan tersebut maka banyak orang yang akan menggunakannya. Contohnya kali ini ada pada game. Banyak sekali game yang dapat dibajak atau palsu (tidak original). Harga aslinya misalkan Rp1.000.000,00 tetapi kita bisa mendapatkan game tersebut dengan gratis namun bajakan di beberapa website tertentu. Dari situ banyak orang yang merasa rugi karena telah membeli game secara berbayar, tetapi malah ada yang bajakan bahkan fiturnya pun tidak jauh berbeda dengan yang asli.
Contohnya seperti game PES. Game sepak bola tersebut mempunyai banyak penggemar di seluruh dunia. Tetapi banyak yang menyukai dan memainkan game ini karenadapat diunduh secara gratis di beberapa website namun dengan versi bajakan. Hal yang membedakan PES original dengan yang tidak yaitu PES original bisa bermain online sedangkan yang bajakan tidak bisa online. Banyak orang memainkan game ini dengan teman dekatnya atau teman kuliah. Jadi tidak perlu koneksi online untuk bermain dengan teman. Hal ini membuat PES mempunyai haters karena gamenya mudah sekali untuk dibajak.
Sedangkan dari rival PES yaitu FIFA, semakin memperkuat proteksi pembajakan game. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya, mulai dari FIFA 20 dan sekarang FIFA 21 tidak tersedia di situs website game bajakan. Hal ini membuat para pengguna FIFA original merasa "dihargai" oleh developer. Karena hanya dengan membeli game merupakan satu-satunya untuk bermain FIFA. Sehingga tidak banyak orang yang dapat bermain game ini secara bajakan. Bahkan sampai saat ini saya mencari situs yang mengunggah file bajakan FIFA 21 tidak ada sama sekali. Apabila ada ketika dibuka atau diinstal yang terjadi adalah menginstal aplikasi lain atau malah membawa virus ke PC atau laptop anda.
Jadi menurut saya sebagai pecinta dan penggemar game, saya merasa dihargai jika saya membeli game secara original yang tentunya berbayar dan game tersebut tidak bisa diretas atau dibajak oleh situs-situs penyedia game bajakan. Karena hal tersebut menjadi istimewa apabila hanya yang membeli yang dapat bermain.