Mohon tunggu...
Damai Risma Damara
Damai Risma Damara Mohon Tunggu... Musisi - suka beropini saja

Mahasiswa UAD ILKOM 2019

Selanjutnya

Tutup

Gadget

MEDIA SOSIAL, FUNGSI, MANFAAT, SERTA BERBAGAI KELUCUANNYA

3 Mei 2021   13:51 Diperbarui: 4 Mei 2021   11:51 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini aplikasi yang sedang naik daun yaitu TikTok. Pada awal kemunculan TikTok ini, banyak yang menghujat karena isinya hanya orang joget-joget saja. Terlebih jika yang joget adalah “jamet”, netizen langsung menghujat. Tetapi sekarang sudah berkebalikan semuanya. Semua orang sudah menggunakan TikTok seperti Instagram. Ada yang berjualan, promosi, bercerita, berita viral, cover song, dan yang paling sering banyak kontennya yaitu tetap dance. 

Karena memang dari awal traffic yang paling menarik dari aplikasi tersebut adalah dance. Menurut saya, aplikasi ini banyak fungsinya untuk saat ini. Karena selain semua orang menggunakannya, yaitu kita dapat dengan mudah berbagi apapun di aplikasi ini. Bahkan menurut saya, aplikasi ini akan dapat bertahan lama seperti WA, IG, Twitter. Karena memang banyak konten yang menarik sehingga tidak bosan dan membuat kita akan selalu scroll konten secara terus-menerus.

Platform yang terakhir adalah Youtube. Semua orang sudah mengetahui apa fungsi dari aplikasi ini. Saya menggunakan aplikasi ini pada awalnya hanya untuk menikmati konten saja. Tetapi sekarang saya gunakan untuk live streaming ketika saya bermain game. Kedepannya mungkin akan saya unggah cover song di channel Youtube saya.

Dari semua media sosial yang pernah saya gunakan, ada berbagai macam kekurangannya entah itu pada aplikasinya dan juga penggunannya. Jika dari aplikasinya, mungkin kekurangannya hanya sebatas fitur yang disediakan. Seperti kurang komplit atau server yang mudah lemot.

Menurut saya kekurangan yang paling menonjol terdapat pada para penggunanya. Banyak sekali netizen yang selalu menghujat dan toxic. Contohnya kemarin saat final Piala Menpora antara Persib vs Persija yang dimenangkan Persija, membuat para pendukung Persib melakukan demo dan tindakan anarkis. Salah satunya jika anda kendaraan berplat nomor B yang sedang berkendara di Bandung, akan dirusak atau diancam. Begitu pula yang terjadi salah satunya di Instagram. Di kolom komentar salah satu akun bola, banyak sekali netizen yang menghujat kedua belah tim, pemain, sampai keluarganya yang bahkan tidak ikut bermain bola.

Menurut saya, itu sudah tidak masuk akal. Karena siapapun akan dihujat jika melakukan kesalahan. Contoh lainnya yaitu ada sebuah drama korea yang salah satu pemerannya sebagai pelakor. Netizen Indonesia sampai terbawa emosi hingga menghujat di akun Instagram si pemeran tersebut. Sehingga berita ini viral di dunia dan membuat nama Indonesia tercoreng.

Sebagai pembelajaran yang harus ditanamkan kepada semua pengguna media sosial yaitu apa yang dilihat di media sosial bukanlah yang sebenarnya yang terjadi di kehidupan nyata. Maksudnya adalah ketika kita menonton film atau drama, mereka para aktor hanya memainkan sebuah script untuk membuat alur cerita yang bagus sehingga dapat membuat penonton terbawa suasana. Ketika ada pemeran pelakor, itu hanya dilakukan pada sebuah film saja sehingga pada kehidupan nyatanya berbeda.

Untuk para pengguna media sosial juga harus dapat mencerna berita dan jangan diterima secara mentah-mentah. Karena melalui internet kita dengan mudah membuat berita hoax yang dapat dipercaya semua orang dan menyebabkan kegaduhan. Contohnya belom lama kemaren terdapat berita viral mengenai adanya “BABI NGEPET”. Ketika semua negara sudah maju memikirkan kemajuan teknologi dan negaranya, disisi lain Indonesia masih ribut urusan babi ngepet tersebut. Zaman sudah maju, masih saja banyak orang yang percaya hoax tersebut.

Jadi agar iklim media sosial Indonesia lebih sehat yaitu meningkatkan SDM para pengguna media sosial. Hal tersebut sangat penting karena apabila Indonesia memiliki pengguna media sosial yang cerdas, pastinya akan berdampak baik untuk iklim media sosial dan segala aspek lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun