Mohon tunggu...
Damai Risma Damara
Damai Risma Damara Mohon Tunggu... Musisi - suka beropini saja

Mahasiswa UAD ILKOM 2019

Selanjutnya

Tutup

Gadget

MEDIA SOSIAL, FUNGSI, MANFAAT, SERTA BERBAGAI KELUCUANNYA

3 Mei 2021   13:51 Diperbarui: 4 Mei 2021   11:51 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekarang, dunia sudah serba digital. Mayoritas orang pasti mempunyai setidaknya satu HP yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Walaupun tidak jarang pula masih ada yang memakai HP biasa. Saat ini semua orang setidaknya membutuhkan internet untuk dapat menjelajah dunia online. Apalagi saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang mana mengharuskan semua orang melakukan kegiatan dari rumah. Seperti kerja, kuliah, sekolah, dll.

Tentunya, berkomunikasi adalah hal yang penting dalam kehidupan. Banyak sekali media sosial yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Seperti WA, IG, Twitter, dan masih banyak lagi. Melalui berbagai platform tersebut, kita juga bisa menonton konten hiburan seperti di Youtube, IG, TikTok, dll. Bahkan membaca berita pun juga bisa dari platform tersebut.

Pengalaman saya mengakses media sosial sangat beragam. Karena kurang lebih hampir semua platform pernah saya coba. Pertama kali saya menggunakan media sosial, ketika saya duduk di bangku SD. Saat itu saya dibuatkan email untuk dapat membuat Facebook. Facebook memiliki berbagai macam fitur saat itu. Seperti untuk mengirim pesan, membuat status, bahkan sampai bermain game.

Saya sering menggunakan Facebook untuk bermain game. Sampai saat ini saya masih menjadi pengguna Facebook. Tetapi tidak untuk bermain game. Facebook saya gunakan untuk mengkaitkan berbagai akun agar mudah untuk melakukan login. Yang paling utama, saya menggunakan Facebook saat ini, untuk menjual atau membeli barang. Facebook sekarang sudah memiliki fitur market place yang dimana semua orang dapat mejual dan membeli barang apapun dan dapat di filter agar barang yang kita cari dekat dengan rumah kita. Sehingga memudahkan untuk mengecek barang dan COD ketika akan membeli.

Kemudian tidak lama dari Facebook, muncul aplikasi Path. Path merupakan sebuah aplikasi untuk berbagi lokasi anda saat anda bepergian ke suatu tempat yang layak dibagikan. Misalnya seperti cafe, tempat wisata, dll. Saya cukup lama menggunakan aplikasi ini untuk berbagi suatu tempat menarik kepada para followers. Tetapi tidak banyak orang yang menggunakan Path. Karena mungkin fiturnya hanya sebatas hanya untuk berbagi lokasi saja. Namun pada 18 Oktober 2018 lalu, Path memutuskan untuk menutup aplikasinya. Karena sudah jarang yang memakai, dan fiturnya dirasa banyak yang sudah ketinggalan dibandingkan dengan media sosial lainnya.

Saat saya duduk dibangku SMP, gencar sekali semua orang membeli HP merek BlackBerry. Pada zaman itu, HP tersebut dapat dikatakan “HP SULTAN”. Karena dijual dengan harga yang tidak murah. Cukup menguras dompet tabungan untuk membeli tipe terendah HP tersebut dalam keadaan baru. Orang-orang membeli HP tersebut untuk menggunakan aplikasi BlackBerry Messenger (BBM). Pada aplikasi tersebut, semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi seperti chat, telepon, video call, membuat status, dll.

Tetapi tidak lama kemudian, muncul HP android yang dimana pada HP android juga bisa untuk mengakses BBM. Walaupun ada fitur yang berbeda pastinya karena BBM pada HP BlackBerry lebih premium dibanding HP android. Saya cukup lama menggunakan BBM. Menurut saya, aplikasi ini bagus karena dari segi fitur saat itu dapat dikatakan serba guna. Hanya satu kekurangannya, yaitu memerlukan penyimpanan yang cukup besar. Karena jika penyimpanan penuh, saat akan membuka BBM akan terasa lemot.

Setelah itu, pada tahun 2015 saya memutuskan untuk berpindah menggunakan Whatsapp untuk berkomunikasi sampai saat ini. Karena dengan ukuran aplikasi yang tidak besar, fitur yang lengkap seperti dapat mengirim file, foto, video, bahkan sudah dapat membuat status. Menurut saya aplikasi ini yang paling banyak digunakan semua orang saat ini. Karena hanya dengan login menggunakan nomor saja, kita sudah dapat menggunakan Whatsapp.

Selain menggunakan Whatsapp, saya juga mulai menggunakan Instagram dan Twitter. Sampai saat ini, aplikasi tersebut masih saya pakai dan banyak orang juga yang menggunakan aplikasi tersebut. Di Instagram kita dapat melihat berita dan segala sesuatunya dengan gambar dan video. Untuk saat ini, banyak sekali siswa atau mahasiswa yang harus mengupload sebuah tugas berupa gambar atau video melalui Instagram karena sebagai tugas.

Saya menggunakan instagram untuk mengunggah video cover song. Dari tahun 2015 sampai saat ini sudah kurang lebih sudah 50 lebih video cover song yang saya unggah ke Instagram. Menurut saya sangat mudah mendapatkan feedback melalui Intagram. Karena pada postingan atau story dapat diberi like dan comment. Sehingga saya menjadi tahu apa yang kurang dari video yang saya unggah, ada juga yang request lagu, dll.

Twitter hanya saya pakai secara iseng-iseng saja. Karena dari twitter segala sesuatu hal yang viral pasti muncul disana. Maka dari itu, melalui Twitter sangat mudah untuk mendapatkan berita yang sedang update. Menurut saya, Twitter sangat nyaman digunakan untuk membaca entah itu berita, cerita horor, cerita hiburan, dll. Karena Twitter mengedepankan tulisan sebagai sesuatu yang dapat diunggah walaupun dapat ditambahkan foto dan video. Berbeda dengan instagram, jika kita mengunggah sesuatu, harus dengan foto atau video.

Saat ini aplikasi yang sedang naik daun yaitu TikTok. Pada awal kemunculan TikTok ini, banyak yang menghujat karena isinya hanya orang joget-joget saja. Terlebih jika yang joget adalah “jamet”, netizen langsung menghujat. Tetapi sekarang sudah berkebalikan semuanya. Semua orang sudah menggunakan TikTok seperti Instagram. Ada yang berjualan, promosi, bercerita, berita viral, cover song, dan yang paling sering banyak kontennya yaitu tetap dance. 

Karena memang dari awal traffic yang paling menarik dari aplikasi tersebut adalah dance. Menurut saya, aplikasi ini banyak fungsinya untuk saat ini. Karena selain semua orang menggunakannya, yaitu kita dapat dengan mudah berbagi apapun di aplikasi ini. Bahkan menurut saya, aplikasi ini akan dapat bertahan lama seperti WA, IG, Twitter. Karena memang banyak konten yang menarik sehingga tidak bosan dan membuat kita akan selalu scroll konten secara terus-menerus.

Platform yang terakhir adalah Youtube. Semua orang sudah mengetahui apa fungsi dari aplikasi ini. Saya menggunakan aplikasi ini pada awalnya hanya untuk menikmati konten saja. Tetapi sekarang saya gunakan untuk live streaming ketika saya bermain game. Kedepannya mungkin akan saya unggah cover song di channel Youtube saya.

Dari semua media sosial yang pernah saya gunakan, ada berbagai macam kekurangannya entah itu pada aplikasinya dan juga penggunannya. Jika dari aplikasinya, mungkin kekurangannya hanya sebatas fitur yang disediakan. Seperti kurang komplit atau server yang mudah lemot.

Menurut saya kekurangan yang paling menonjol terdapat pada para penggunanya. Banyak sekali netizen yang selalu menghujat dan toxic. Contohnya kemarin saat final Piala Menpora antara Persib vs Persija yang dimenangkan Persija, membuat para pendukung Persib melakukan demo dan tindakan anarkis. Salah satunya jika anda kendaraan berplat nomor B yang sedang berkendara di Bandung, akan dirusak atau diancam. Begitu pula yang terjadi salah satunya di Instagram. Di kolom komentar salah satu akun bola, banyak sekali netizen yang menghujat kedua belah tim, pemain, sampai keluarganya yang bahkan tidak ikut bermain bola.

Menurut saya, itu sudah tidak masuk akal. Karena siapapun akan dihujat jika melakukan kesalahan. Contoh lainnya yaitu ada sebuah drama korea yang salah satu pemerannya sebagai pelakor. Netizen Indonesia sampai terbawa emosi hingga menghujat di akun Instagram si pemeran tersebut. Sehingga berita ini viral di dunia dan membuat nama Indonesia tercoreng.

Sebagai pembelajaran yang harus ditanamkan kepada semua pengguna media sosial yaitu apa yang dilihat di media sosial bukanlah yang sebenarnya yang terjadi di kehidupan nyata. Maksudnya adalah ketika kita menonton film atau drama, mereka para aktor hanya memainkan sebuah script untuk membuat alur cerita yang bagus sehingga dapat membuat penonton terbawa suasana. Ketika ada pemeran pelakor, itu hanya dilakukan pada sebuah film saja sehingga pada kehidupan nyatanya berbeda.

Untuk para pengguna media sosial juga harus dapat mencerna berita dan jangan diterima secara mentah-mentah. Karena melalui internet kita dengan mudah membuat berita hoax yang dapat dipercaya semua orang dan menyebabkan kegaduhan. Contohnya belom lama kemaren terdapat berita viral mengenai adanya “BABI NGEPET”. Ketika semua negara sudah maju memikirkan kemajuan teknologi dan negaranya, disisi lain Indonesia masih ribut urusan babi ngepet tersebut. Zaman sudah maju, masih saja banyak orang yang percaya hoax tersebut.

Jadi agar iklim media sosial Indonesia lebih sehat yaitu meningkatkan SDM para pengguna media sosial. Hal tersebut sangat penting karena apabila Indonesia memiliki pengguna media sosial yang cerdas, pastinya akan berdampak baik untuk iklim media sosial dan segala aspek lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun