Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Andai Susi Pudjiastuti Cawapresnya Jokowi

27 Februari 2018   12:38 Diperbarui: 27 Februari 2018   12:43 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang sih, separuh lebih atau 56 persen lebih penduduk Indonesia yang punya hak pilih, ada di lima provinsi di Jawa. Ada 196,5 juta orang dari sekitar 263 juta penduduk Indonesia, yang punya hak pilih pada Pilpres 2019 nanti. Dari jumlah itu, 98.657.761 pemilih lelaki dan 97.887.875 pemilih wanita. Ini belum terhitung ada tambahan 7 juta pemilih baru sampai tahun depan yang belum tercatat. Lebih dari  56 persen atau 110.418.441 pemilih tinggal di Jawa.

Jawa Barat provinsi di mana Susi Pujiastuti jadi penduduknya, masih menduduki peringkat pertama dengan 33.138.630 pemilih, disusul Jawa Timur dengan 31.312.285 pemilih, Jawa Tengah 27.555.487, DKI Jakarta dengan 7.925.279 pemilih, Banten dengan 7.734.485 pemilih, dan DI Yogyakarta dengan 2.752.275 pemilih.

Pertanyaannya, apakah pemilih di Jawa cukup bersahabat dengan Susi Pudjiastuti? Jawabannya sederhana, mereka yang pernah nonton teve, baca berita, atau aktif bermedsos pasti mengenal Susi yang dulu sempat buat heboh karena bisa luwes berkebaya.

Apakah mereka akan dukung Susi jadi wapresnya Jokowi? Jawabannya sederhana juga. Kalau mereka bukan pengurus aktif partai, tidak di bawah intimidasi sembako, uang belanja, dan "cinta" suami, ditakuti dengan dalil neraka, sangat mungkin mereka dukung Susi jadi cawapresnya Jokowi.

Bicara mungkin kan memang mungkin saja to. Untuk luar Jawa seperti Bali, NTT, Sumut, Papua jelas tak ada masalah juga. Kan ada Jokowi dan Susi juga cukup populer dan disayang oleh para nelayan luar Jawa. Jadi, tidak ada masalah Susi Pudjiastuti untuk disandingkan sebagai cawapres Jokowi. Klop dan saling melengkapi.

Yang jadi masalah itu partai politik yang dukung Jokowi jadi capres. Semua sudah hitung-hitung siapa cawapres yang akan dimajukannya. Tampaknya semua ingin ketua atau jagoan dari parpolnya. PKS saja juga ikut menyebut ketuanya pantas jadi cawapres Jokowi, apalagi Nasdem, Hanura, dan yang lain. Jadi memang bakalan seru soal cawapres Jokowi ini. 

Ada opini yang sudah dibangun bahwa cawapres Jokowi harus dari kalangan santri agar mengimbangi penilaian Jokowi kurang mesra dengan umat Islam bahkan difitnah macam-nacam. Ada juga opini, cawapres Jokowi harus mantan TNI untuk meredam dan mewadahi aspirasi keluarga besar TNI yang kini jadi pijakan lawan politiknya.

Itu kan opini, yang tentunya juga serba tidak pasti seperti sikap politisi kita yang suka main dua kaki dan mau menang sendiri. Nah, daripada pusing dan menunggu ketidakpastian sikap para politisi, lha ya mbok keluar dari belenggu kotak kas dagang sapi itu.

Oleh karena itulah, saya berandai-andai. Jika saja Susi Pudjiastuti jadi Cawapres Jokowi, tentu semuanya menjadi pasti.

Tulisan ini hanya sekedar andai-andai. Hukum dagang sapi dan untung rugi itu memang sudah tradisi politik. Jadi memang tidak perlu berharap pasti karena untung rugi adalah kunci. Buat apa berparpol kalau tidak bisa jadi presiden dan wakil presiden. Pengabdian? Itu romantisme usang. 

Tetapi siapa tahu ada anomali, dan Susi Pudjiastuti jadi cawapresnya Jokowi.

Salam salaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun