Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketika SBY dan Fahri Hamzah "Salah Kamar" di Twitter

25 Januari 2017   17:12 Diperbarui: 25 Januari 2017   20:17 4385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TWIT CURHAT SBY KE TUHAN

Baiklah supaya tidak lupa, saya kutip lagi pernyataan atau curhat SBY ke Tuhan lewat twitter (20/1/2017), S. B. Yudhoyono.

@SBYudhoyono: "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*". 

Kalau dibaca sekilas, sudah tampak ketidakwajaran dalam twit SBY itu, yaitu curhat ke Tuhan kok lewat twitter. Sebagai orang beragama, kalau mau curhat ke Tuhan itu biasanya lewat peribadatan, doa, dzikir, dan seterusnya. Nah, paska curhat SBY itu, netizen ikut SBY ramai-ramai curhat ke Tuhan, menyindir SBY.

Kalau dilihat lebih jeli lagi substansi yang dicurhatkan SBY, juga terlihat jelas kontradiksinya. Misalnya soal juru fitnah & penyebar hoax. Goenawan Mohamad, penulis dan pengurus komunitas Salihara itu langsung membalas twit SBY itu. Goenawan Mohamad @gm_gm: "Dgn hormat, fitnah dan hoax itu sudah menggila di Pilpres 2014, terutama thd @jokowi. Lewat "Obor Rakyat". Bisa cek ke Andi Arif. Tksh"

Bisa disebut, twit balasan Goenawan Mohammad itu langsung menghujam ke inti persoalan. Sebagaimana diketahui, Tabloid Obor Rakyat yang dicetak ribuan eksemplar dan diedarkan secara gratis ke pesantren-pesantren dan pelosok perdesaan saat Pilpres lalu, isinya adalah fitnah dan hoax terhadap Jokowi. Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa pimred dan redpel tabloid itu telah divonis hakim PN Jakarta Pusat delapan bukan penjara, November 2016 lalu tapi keduanya mengajukan banding.

Yang menarik, keduanya ternyata punya hubungan sangat dekat dengan Andi Arif staf presiden SBY saat itu. Kini pun, meski terbukti terlibat dalam pembuatan penyebaran berita fitnah dan hoax, ternyata Setyardi disebut masih dekat dengan SBY dan terlibat dalam tim pemenangan pasangan Agus - Sylvi dalam Pilgub Jakarta. Karena itu ada yang heran, SBY curhat ke Tuhan soal juru fitnah & penyebar hoax tapi kok bekerja sama dengan tukang bikin fitnah dan hoax.

Mungkin, twit Goenawan Mohammad itulah cara Tuhan membalas curhat SBY, sekaligus mengingatkan bahwa Allah Tuhan YME itu jauh dari sifat lupa. Juga, tidak ada senoktah peristiwa dan desir hati manusia yang luput dari pengawasan Allah. Inilah cara orang beriman memahami hukum sebab akibat dalam curhat SBY yang dibalas twit Goenawan Mohamad itu.

Tetapi, urusan belum selesai di situ. Langkah curhat SBY juga dinilai beberapa pihak tidak pantas dilakukan seorang mantan presiden, yang seharusnya memberi dorongan ke rakyat agar semangat memerangi hoax dan menjauhi perilaku juru fitnah, dan bukannya curhat ke Tuhan berisi keluhan. Inilah sebenarnya kurang bijaksananya SBY dalam menempatkan dirinya sebagai mantan presiden.

Sudah beberapa kali, pernyataan yang dikeluarkanya malah menjadikan situasi kehidupan berbangsa dan bernegara makin panas. Tidak salah, putranya maju jadi cagub DKI, tetapi seharusnya SBY bisa menempatkan dirinya sebagai pendorong agar Pilkada berjalan damai, aman sejuk, dan demokratis. Tetapi, kenyataan tidak seperti itu. Yang populer malah "Lebaran Kuda".

Mungkin karena itu pula paska curhatnya kepada Tuhan itu, serangkaian sindiran pedas terlontar dari banyak pihak. Mantan ketua KPK Antasari Azhar misalnya (yang hari ini baru saja mendapat grasi dari Presiden Jokowi) menyatakan tidak sepantasnya SBY mengeluh seperti itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun