Pertanyaannya kemudian adalah apakah benar pendapat yang menyebut kehadiran Reza Chalid telah menyatukan kekuatan Cendana dan Cikeas, sebagaimana yang diungkap di medsos itu. Ini tentu bukan pertanyaan yang mudah dijawab karena sampai saat ini, belum ada fakta resmi dari hasil penyelidikan kepolisian yang mendukung pandangan itu. Kalau dipaksakan menjawab, bisa berujung gugatan. Artinya, munculnya pandangan itu baru sebatas teori konspirasi yang beredar di medsos. Namanya teori ya bisa benar bisa pula salah.
Meskipun begitu munculnya nama Tommy dan Gde Sardjana dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan polisi atas kasus makar 212, memang punya keselarasan dengan teori konspirasi yang beredar itu. Apakah itu artinya, nama-nama lain yang juga disebut dalam teori konspirasi itu seperti Reza Chalid, benar-benar terlibat, tentu masih harus dengan sabar ditungggu pembenarannya dengan hasil kerja pihak kepolisian.
Lepas dari itu semua, kasus makar 212 itu telah membuka kesadaran bahwa benar ada hubungan (baik secara langsung atau tidak) antara Pilkada DKI Jakarta dengan aktor makar 212 dan aksi penggalangan massa lain yang menjadikan Ahok sebagai cantolan untuk menjatuhkan Jokowi. Hanya saja kesadaran itu kini tetap saja harus menghadapi penyangkalan sebagaimana sebelumnya.
Bagi kubu Cikeas perkembangan baru ini tampaknya sangat tidak menggembirakan. Munculnya nama Gde Sardjana suami Sylviana Murni, yang mentransfer sejumlah uang ke Jamran anggota relawan atau tim sukses pasangan Agus - Sylvi, seolah dipersepsikan sebagai jawaban atas teka-teki Lebaran Kuda. Pidato SBY 2 November, beredarnya WA Choel Malarangeng tentang logistik 2511 yang tak dibantah hingga kini, artikel SBY menjelang aksi 212, dan kini aliran dana Gde Sardjana ke Jamran seperti puzzle liar yang disatukan untuk menjawab teka-teki itu.
Meskipun begitu, terlalu terburu-buru juga untuk menilai bahwa benang merah aksi makar 212 telah utuh terlihat. Bisa saja, apa yang terungkap saat ini hanyalah secuil informasi yang boleh dibocorkan untuk publik. Bisa saja perkembangan kasus aksi makar 212 justru lebih rumit dari yang diduga. Atau, jangan-jangan Lebaran Kuda itu memang belum berakhir.
Salam
Â
Bacaan pendukung:
Polisi, Gde Sardjana Ngaku Transfer Dana Kampanye Agus-Sylvi ke Zamran
Sstt Polri Seriusi Dugaan Tommy Soeharto Jadi Bandar Makar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H