Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duo F, Riziek, dan Puzzle yang Hilang di Makar 212

6 Desember 2016   06:01 Diperbarui: 6 Desember 2016   07:56 7831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang mengkhawatirkan adalah jika momen itu dijadikan aksi balasan atas penangkapan yang dilakukan oleh Polri. Ini bukan kekhawatiran yang mengada-ada, tetapi cukup beralasan jika penanganan kasus makar itu belum tuntas benar. Artinya masih banyak jaringan lain masih bebas melenggang dan belum terpantau radar polisi. Tetapi, saya optimistis radar Polri, TNI, dan BIN cukup canggih untuk memantau aktivitas mereka yang masih bebas itu.

Dalam konteks ini, penelusuran siapa penyandang dana aksi makar dan dompleng-mendomplengi itu menjadi sangat penting dan mendesak. Kalau memang potensinya tak bisa dihilangkan, maka jika pendanaannya dipotong, dihentikan, dan pelakunya dikandangkan, otomatis aktivitas itu akan terhenti atau paling tidak skalanya bisa diperkecil. Ini berlaku pada aksi dengan massa besar itu atau aksi makar yang masih mengintai itu.

Ada informasi yang berseliweran yang menyebut kemungkinan pihak-pihak tertentu menjadi penyandang dana aksi ini. Tentu saja, informasi itu sulit dipegang kebenarannya. 

Termasuk juga adanya pertanyaan yang juga buat penasaran yaitu dalam soal dana-mendanai, dompleng-mendomplengi ini di mana posisi Cikeas,  Kertanegara, dan juga Cendana? Apakah mereka sepenuhnya bebas dari masalah ini? 

Nah, kalau yang itu harus hati-hati menjawabnya. Saya sendiri menghindar untuk menjawabnya dan memilih mengikuti perkembangan yang ada karena kasus ini masih berjalan. Jadi, biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Jadi kembali ke pertanyan pokok, siapa penyandang dana makar atau aksi turunnannya yang tunggang-menunggangi itu, jawabannya, kalau perorangan berarti dia orang kaya, yang tak suka pada Presiden Jokowi, ingin cepat jadi presiden, punya kepentingan bisnis, punya kepentingan politik, ingin balas budi kepada kelompok penentang Jokowi, atau niat lainnya. 

Kalau kelompok berarti kelompok itu punya finansial cukup, jaringan pendanaan yang rapi dan kuat, punya kepentingan politik, punya kepentingan bisnis, punya kepentingan atas ideologi tertentu, dan yang pasti kelompok ini sangat berkepentingan atas jatuhnya Presiden Jokowi atau kacaunya negeri ini. 

Jadi siapa dong penyandang dananya? Ya telusuri saja dari link masing-masing tersangka itu. Mereka kan punya link sendiri to, paling juga tak jauh-jauh dari situ. Tetapi, sebaiknya memang tunggu saja hasil penelusuran polisi. Jangan sebut nama dulu, nanti ada yang marah-marah dan dituduh pitenah...ingat...pitenah...pitenah lebih kejam daripada pembunuhan. Ingat UU ITE.

Salam, damai

Bacaan pendukung: 

Polisi Telusuri Penyandang Dana untuk Upaya Makar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun