Dari target Rp 165 triliun pemasukan yang ditargetkan dari program ini, baru tercapai Rp 1,94 triliun. Dana yang dideklarasikan juga didominasi dari dalam negeri mencapai Rp 50,8 triliun. Sementara yang dari luar, yang sebelumnya disebut ada potensi sekitar Rp 11 ribu triliun itu, justru baru dideklarasi Rp 6,94 triliun. Pencapaian ini juga diwarnai keluhan wajib pajak UMKM yang merasa ditekan oleh petugas pajak.
Ya memang aneh, tax amnesty yang digulirkan agar dana yang ngumpet di luar negeri dan tak bayar pajak itu mau pulang untuk membangun negeri, tapi yang diobok-obok kok justru UMKM di dalam negeri. Itu pun petugas pajak ternyata juga belum paham benar dengan sasaran dan tujuan tax amnesty. Ya mungkin masih proses.Â
Nah, humor Mukidi ini mungkin bisa sedikit menghibur.
BU MARKONAH
Cak Mukidi ke pasar, mau kulineran rujak cingur yang penjualnya ibu-ibu asal Madura bertubuh montok bernama Buk Markonah.
"Buk, rujak satu, berapa?" tanya Cak Mukidi.
"Sepoloh rebu...Cak...," kata Buk Markonah.
Selesai dibungkus, Cak Mukidi bayar dengan uang Rp 20.000. Markonah bilang, Cak...tangan saya lagi belepotan, kembaliannya ambil sendiri di sini ya," kata Markonah sambil menunjukkan belahan dada atas.
Tanpa ragu-ragu, Cak Mukidi merogoh karena orang Madura memang biasa menaruh uang segala macam di sana, pikirnya. "Nggak ada...Buk," kata Cak Mukidi.
Bu Markonah kasih instruksi, "Lebih dalam lagi, terus, terus. Ke kanan, ke kiri."
Cak Mukidi, "Nggak ada... Buk."