Tak bisa kita pungkiri bahwa sektor pertanian sebagai salah satu sektor terpenting di Indonesia menghasilkan banyak limbah setiap tahunnya. Limbah ini dihasilkan baik dari proses penanaman, pasca panen, hingga proses pengolahan produk pertanian.Â
Bila tidak ditangani dengan baik, keberadaan limbah tersebut tentunya akan berujung pada berbagai persoalan. Mulai dari menimbulkan polusi atau pencemaran, menjadi sumber penyakit, hingga mengganggu kehidupan biotik lainnya di alam.Â
Namun, kini telah ada berbagai strategi pemanfaatan limbah pertanian yang bisa menyulap sampah pertanian menjadi lahan cuan. Selain mengatasi masalah limbah, pengolahan limbah biomassa pertanian juga membuka peluang bisnis baru yang bisa meningkatkan pendapatan petani dan warga setempat.Â
Nah, berikut adalah beberapa inovasi bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian menjadi produk lain yang bernilai ekonomis lebih tinggi.Â
1. Arang Briket dari Sekam Padi dan Batok Kelapa
Pemanfaatan limbah pertanian seperti sekam padi dan batok kelapa dapat diubah menjadi arang briket, yaitu bahan bakar ramah lingkungan yang bernilai ekspor. Produk ini menggunakan limbah biomassa pertanian yang dibakar dan dipadatkan menjadi bentuk briket.Â
Arang briket dari batok kelapa dari Indonesia juga cukup diminati oleh negara lain karena memiliki efisiensi pembakaran yang tinggi. Beberapa negara yang menjadi destinasi ekspor potensial seperti Jepang, Korea Selatan, hingga negara di Eropa. Â
2. Kerajinan Tangan dari Limbah Jagung
Limbah kulit jagung dan bonggol jagung yang dihasilkan saat pasca panen menjadi permasalahan karena jumlahnya yang besar. Namun, potensinya juga tak kalah menjanjikan bila diolah menjadi berbagai produk kreatif dan kerajinan tangan.Â
Salah seorang pengrajin, Ranu Adi, mengaku bisa mengubah sekarung bonggol jagung seharga Rp5.000 menjadi produk kerajinan hingga bernilai Rp1.500.000. Hal ini sangat memungkinkan, mengingat produk kreatif bisa dipasarkan sebagai karya seni maupun cinderamata bagi wisatawan asing. Â Selain itu, juga dapat menjadi oleh-oleh khas dari suatu daerah.Â
Selain dari bonggol jagung, berbagai produk kerajinan tangan juga bisa diolah dari limbah pertanian. Misalnya seperti aksesori dari tempurung kelapa, patung dekorasi dari dedak padi, dan tas dari pelepah pisang.Â
3. Ecopaving dari Limbah Padi
Pemanfaatan limbah pertanian juga bisa diterapkan di bidang konstruksi atau industri, seperti pembuatan ecopaving block dengan campuran sekam padi. Sampah pertanian seperti sekam padi dan limbah abu sabut kelapa bisa menjadi bahan campuran pembuatan paving blok ramah lingkungan. Â
Paving block ini bisa digunakan untuk membangun jalan, trotoar, taman dan area publik, hingga kawasan industri. Selain mengatasi masalah limbah, ecopaving block dari limbah pertanian juga menjadi solusi pembangunan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur.Â
4. Biogas dari Limbah Kulit Singkong dan Kulit PisangÂ
Sektor pertanian menghasilkan banyak limbah organik dan biomassa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biogas. Tentunya biogas menjadi sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan.Â
Bahan baku biogas dapat berasal dari limbah pasca panen atau produksi olahan pertanian. Industri atau UMKM keripik singkong dan keripik pisang misalnya, tentu memiliki banyak limbah kulit tak terpakai yang potensial untuk diolah menjadi biogas.Â
5. Kompos dari Sisa Tanaman
Sisa tanaman seperti daun atau batang dapat dijadikan bahan campuran pembuatan kompos yang digunakan kembali untuk pertanian. Selain mengurangi limbah organik, penggunaan kompos juga membantu memperbaiki kualitas tanah, dan mengurangi biaya pembelian pupuk.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H