Mohon tunggu...
Daisy Daisy
Daisy Daisy Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Specialist

Food Science & Technology graduate, passionate in food, culinary, and cooking!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pemanfaatan Limbah Pertanian, Ubah Sampah Jadi Rupiah

8 Agustus 2024   16:51 Diperbarui: 23 Agustus 2024   08:49 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Gerakan Masyarakat Mandiri
Sumber: Gerakan Masyarakat Mandiri

Pemanfaatan limbah pertanian juga bisa diterapkan di bidang konstruksi atau industri, seperti pembuatan ecopaving block dengan campuran sekam padi. Sampah pertanian seperti sekam padi dan limbah abu sabut kelapa bisa menjadi bahan campuran pembuatan paving blok ramah lingkungan.  

Paving block ini bisa digunakan untuk membangun jalan, trotoar, taman dan area publik, hingga kawasan industri. Selain mengatasi masalah limbah, ecopaving block dari limbah pertanian juga menjadi solusi pembangunan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur. 

4. Biogas dari Limbah Kulit Singkong dan Kulit Pisang 

Sumber: IndiaMart
Sumber: IndiaMart

Sektor pertanian menghasilkan banyak limbah organik dan biomassa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biogas. Tentunya biogas menjadi sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan. 

Bahan baku biogas dapat berasal dari limbah pasca panen atau produksi olahan pertanian. Industri atau UMKM keripik singkong dan keripik pisang misalnya, tentu memiliki banyak limbah kulit tak terpakai yang potensial untuk diolah menjadi biogas. 

5. Kompos dari Sisa Tanaman

Sumber: Eratani
Sumber: Eratani

Sisa tanaman seperti daun atau batang dapat dijadikan bahan campuran pembuatan kompos yang digunakan kembali untuk pertanian. Selain mengurangi limbah organik, penggunaan kompos juga membantu memperbaiki kualitas tanah, dan mengurangi biaya pembelian pupuk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun