Dalam Arifin (2015) komunikasi politik memiliki beberapa tujuan. Ada 4 tujuan dari komunikasi politik. Yaitu:
- Membangun dan membentuk citra dan opini publik;
- Mendorong partisipasi politik;
- Memenangi pemilihan;
- Mempengaruhi kebijakan negara atau publik. Keempat hal tersebut harus berjalan karena penting demi terciptanya masyarakatyang adil dan sejahtera Komunikasi politik merupakan jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam sistem politik.
Menurut Twizeyimana & Andersson dalam Ashari Sakti Alim , Dian Eka Rahmawati (2021) menjelaskan bahwa E-Government berpijak pada penggunaan TIK guna meningkatkan efisiensi fungsi internal dan juga proses pemerintahan.
Contohnya , e-government merangkul berbagai departemen serta lembaga, sehingga membuat arus informasi lebih cepat dan lebih mudah antara departemen pemerintah yang berbeda. Kebutuhan dalam penggunaan TIK untuk meningkatkan hubungan antara warga negara dan negara, dengan implikasi untuk proses demokrasi dan struktur pemerintah.
Aplikasi Twitter selain berfungsi sebagai hiburan, ada juga fungsi lain yg didapat seperti berbagai macam informasi yang diperoleh dari Twitter, dan tidak sedikit pula para influencer atau portal berita yang menyebarkan informasi di Twitter. Selain itu, terdapat berbagai tips seperti tips belajar, kecantikan, olahraga, bahkan politik yang bisa kita dapatkan dalam media sosial Twitter. Itulah mengapa Twitter merupakan media sosial pilihan para aktor politik untuk menjalankan tujuannya.
Partisipasi masyarakat dalam kolam politik merupakan sebuah hal yang dapat menjadi indikator dalam pemilihan umum, tidak terkecuali adanya partisipasi dari kalangan milenial seperti muda-mudi.Â
Partisipasi dari kalangan milenial termasuk mahasiswa ini dianggap menjadi sebuah hal penting di dalam Pemilihan Umum, berdasarkan aspek dari jumlah mereka yang sangat besar, serta menjadi tumpuan akan masa depan bangsa.Â
Tetapi, apa bentuk partisipasi yang dilakukan dan hal-hal apa yang mendorong ikut serta mereka terhadap Pemilu perlu diketahui, agar di waktu yang akan datang dapat mempersiapkan mereka agar dapat menjadi partisipan yang benar dalam Pemilihan Umum (Polii et al., 2020). Secara lebih spesifik lagi tulisan ini berupaya untuk mengkaji akan pengaruh kampanye para tokoh politik di  platform Twitter terhadap minat mahasiswa berpolitik.
Tinjauan Pustaka
Media Baru
Media sosial masuk kepada kategori bentuk media baru. Media baru dipahami sebagai kemunculan teknologi komunikasi dan informasi yang terbentuk oleh proses sejarah dari kontestasi, negosiasi dan pelembagaan.Â
Berdasarkan Dennis McQuail (2011), media baru ialah teknologi informasi dan komunikasi dengan konteks sosial yang berhubungan yang menyatukan tiga elemen: alat dan artefak teknologi; aktivitas, praktik, dan penggunaan dan tatanan serta organisasi sosial yang terbentuk di lingkup alat serta praktik tersebut. Sosial media menerapkan jaringan situs sosial sebagai tampilan komunikasi seperti facebook,twitter, youtube, dan blog.