Mohon tunggu...
Dainsyah Dain
Dainsyah Dain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Chief Education Officer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Chief Education Officer di Yayasan Pendidikan Nasional Swadaya, Bandung. Konsultan Komunikasi-sains: manfaat medis dan peluang bisnis Vernonia amygdalina alias daun afrika; DAIN Daun Afrika Inovasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyoal Selisih Ilmu Falak dan Ilmu Fiqh

21 Mei 2020   15:57 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:42 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berkembangnya minat masyarakat terhadap sains, seluruh kriteria di atas mendapatkan beberapa koreksi dari beberapa sarjana ahli astronomi baik di Indonesia maupun Dunia. Hal ini terjadi karena adanya pertentangan antara hasil ru’yah hilal di Indonesia dengan Astronomi. Di antara koreksi yang mengemuka berasal dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang diwakili oleh Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, yang mensyaratkan tinggi hilal di atas 4 derajat, dengan elongasi (jarak hilal dan matahari) 6,4 derajat. Sementara itu, beberapa ahli yang tergabung dalam Islamic Crescent Observation Project (ICOP) berdasarkan teori visibilitas menetapkan bahwa hilal di Indonesia hanya dapat dilihat dengan mata telanjang apabila mencapai ketinggian 10 derajat di atas ufuk dan 7 derajat dengan alat optik.
Dari sini, perbedaan kriteria penentuan awal bulan yang bertentangan dengan ilmu astronomi sebaiknya dapat diperbaharui seiring perkembangan astronomi modern. Artinya, para ulama konvensional harus mau belajar dari ahli astronomi sehingga antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi sesuai,  dan Ilmu Falak tidak lagi bertentangan dengan kaidah ilmu astronomi modern hanya karena masih menggunakan rujukan yang out of

Peta Hilal Jumat 22 Mei 2020. Sumber Planetarium Jakarta
Peta Hilal Jumat 22 Mei 2020. Sumber Planetarium Jakarta
date.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun