Sebagai contoh, Kota Parepare di Sulawesi Selatan telah memasang panel surya pada bangunan publik dan lampu jalan. Kota Semarang di Jawa Tengah telah mengimplementasikan proyek limbah menjadi energi yang mengubah sampah kota menjadi listrik. Upaya-upaya ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dan manfaat sosial bagi masyarakat setempat.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah aspek penting lainnya yang mempengaruhi keberlanjutan sebuah kota. Urban sprawl, yang merupakan perluasan wilayah perkotaan ke wilayah pedesaan atau lahan alami, dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti hilangnya keanekaragaman hayati, erosi tanah, kontaminasi air, peningkatan biaya infrastruktur, dan berkurangnya kohesi sosial. Untuk mencegah perluasan wilayah perkotaan dan melestarikan ruang terbuka hijau, beberapa kota di Indonesia telah mengadopsi strategi pertumbuhan yang cerdas yang mendorong pembangunan yang kompak dan beragam di dalam batas-batas wilayah perkotaan.Â
Sebagai contoh, Kota Kediri di Jawa Timur telah menerapkan peraturan zonasi yang membatasi ketinggian dan kepadatan bangunan di area tertentu. Kota Padang di Sumatera Barat telah membangun jalur hijau di sepanjang garis pantai untuk melindungi ekosistem bakau dan menyediakan ruang rekreasi bagi warga. Selain itu, ruang terbuka hijau juga dapat meningkatkan kelayakan huni dan daya tarik kota dengan menyediakan berbagai fungsi seperti efek pendinginan, pemurnian udara, retensi air, pengurangan kebisingan, nilai estetika, dan peningkatan kesehatan mental.
Transportasi
Transportasi adalah aspek penting lainnya yang mempengaruhi keberlanjutan sebuah kota. Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia mengakibatkan tingginya tingkat polusi udara, emisi gas rumah kaca, kemacetan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, dan gangguan kebisingan. Untuk mengurangi masalah-masalah tersebut dan meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas bagi penduduk perkotaan, beberapa kota di Indonesia telah mengembangkan moda transportasi alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan.Â
Sebagai contoh, Kota Jakarta telah mengembangkan sistem mass rapid transit (MRT) yang menghubungkan berbagai bagian kota dengan kereta listrik. Kota Bandung di Jawa Barat telah memperkenalkan program bike-sharing yang memungkinkan masyarakat untuk menyewa sepeda dari stasiun yang telah ditentukan. Kota Surabaya di Jawa Timur telah menerapkan hari bebas kendaraan bermotor setiap hari Minggu yang mendorong masyarakat untuk berjalan kaki atau bersepeda di jalan-jalan tertentu. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup penduduk kota, namun juga meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap transportasi yang berkelanjutan.
 Bangunan dan Perumahan
Bangunan dan perumahan juga merupakan aspek penting yang menentukan keberlanjutan sebuah kota. Bangunan mengkonsumsi sejumlah besar energi dan sumber daya selama fase konstruksi, operasi, dan pemeliharaan, dan menghasilkan sejumlah besar limbah dan emisi. Oleh karena itu, praktik bangunan hijau yang bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari bangunan melalui efisiensi energi dan sumber daya, penggunaan bahan terbarukan atau tidak beracun, pengurangan limbah, peningkatan kualitas udara dalam ruangan, dan langkah-langkah keberlanjutan lainnya diperlukan
untuk menciptakan ruang yang lebih bertanggung jawab secara sosial.Â
US Green Building Council (USGBC) membentuk Kepemimpinan dalam standar Desain Energi dan Lingkungan (LEED) untuk membantu para pembangun menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan. Di Indonesia, beberapa kota telah mengadopsi standar LEED atau mengembangkan pedoman bangunan hijau mereka sendiri untuk mendorong pembangunan bangunan hijau.Â
Sebagai contoh, Provinsi Bali telah mengeluarkan peraturan gubernur yang mewajibkan semua bangunan baru untuk mematuhi prinsip-prinsip bangunan hijau. Kota Madiun di Jawa Timur telah menerapkan program yang memberikan insentif bagi pemilik rumah yang memasang panel surya di atap rumah atau sistem penampungan air hujan. Upaya ini tidak hanya mengurangi biaya operasional bagi pemilik bangunan, namun juga berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.