Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Antara Dua Dunia: Suku Yali di Papua Barat

14 Mei 2023   06:05 Diperbarui: 14 Mei 2023   06:13 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria itu menjelaskan dalam bahasa Korowai, yang diterjemahkan oleh penerjemah ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris, bahwa mereka baru saja kembali dari perjalanan berburu dan telah menangkap dua ekor babi muda, sementara babi betina mereka melarikan diri.

Ketika penulis bertanya apakah dia boleh memanjat tiang berlekuk untuk melihat ke dalam rumah mereka, pria itu menolak. Ada desas-desus bahwa suku Korowai mempraktikkan kanibalisme, tetapi kemungkinan besar pria itu tidak mau mengizinkan orang asing masuk ke dalam rumahnya. Istri dan anak pria itu mundur lebih jauh ke atas pohon, tetapi pria itu semakin terpesona oleh kami, menganggap kami sebagai pengunjung eksotis di tanahnya. 

Dia memberi tahu kami bahwa dua keluarga, dengan total delapan orang, tinggal di rumah pohon itu, dan mereka berencana untuk tinggal di sana sampai mereka pindah ke tempat berburu yang baru dan membangun rumah baru. Ketika ditanya apakah mereka akan meninggalkan hutan, sang pria mengatakan bahwa mereka tidak ingin meninggalkan hutan. Istrinya takut dengan kota, dan dia tidak menyukai kedekatan rumah satu sama lain dan fakta bahwa orang luar memberi perintah dan arahan.

Saya bertanya-tanya berapa lama Korowai bisa menahan godaan peradaban modern. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun