Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mengapa 123 Juta Orang Memilih Mudik Lebaran di 2023, Ini Alasannya!

18 April 2023   15:20 Diperbarui: 18 April 2023   15:23 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : propjabar.go.id

Pasca bebas dari Pandemi Covid 19, angka pemudik lebaran 2023 meningkat tajam dari semula di tahun 2022 hanya 86 juta menjadi 123 juta orang.

Kenaikan sebanyak 37 juta orang merupakan angka fantastis, semangat mudik 2023 selain karena tidak ada pembatasan lagi, juga karena kerinduan ke kampung halaman yang sudah tak terbendung.

Apasaja yang menjadikan pemudik memilih mudik di tahun 2023?, simak ulasan menariknya dalam paparan berikut ini !

Mudik adalah tradisi rakyat Indonesia, yang luasnya hampir seluas Eropa Barat. Panjangnya dari ujung timur ke ujung barat sekitar 5.300 km. 

Indonesia seperdelapan keliling bumi. Jarak tempuh dengan pesawat dari ujung barat (Aceh) ke ujung timur (Papua) bisa 7 jam non stop. 

Tahun ini akan ada lonjakan pemudik ke berbagai daerah.  Jumlahnya, seperti dilansir Presiden Joko Widodo, sekitar 123 juta orang, meningkat signifikan dibanding tahun 2022 yg mencapai 86 juta orang.

Menurut Isaac Rafik pengamat sosiologi UI di Depok terkait mudik 2023 ia berpendapat bahwa : "Mudik  tidak  semata perjalanan orang menuju kampung halaman setelah setahun berjibaku mencari nafkah di daerah lain yang jauh." 

"Mudik jauh lebih dahsyat dari itu, dalam mudik ada nilai siturrahmi, rindu sanak famili, orang tua, anak istri, teman dan kampung halaman," tambahnya.

Negara-negara  kecil dan negara-negara maju yang jarak tempuhnya cuma hitungan jam untuk sampai daerah asalnya, tak punya rindu ini. 

"Mudik juga tak terbatas di situ.  Ini punya nilai pemerataan ekonomi, bila selama ini uang beredar 90 persen di Jawa, sekitar 80 persennya di Jakarta, dengan mudik memperluas peredaran itu ke daerah," pungkas Isaac di kantornya kepada Klik Pendidikan pada Senin 16 April 2023.   

sumber : kemenhub.go.id
sumber : kemenhub.go.id

Di sinilah pemerintah harus hadir dengan regulasinya, jika tidak, maka hampir semua hasil kerja setahun anak bangsa ini, yang mereka tabung dengan hidup hemat dirantau, akan dirampok oleh pengusaha angkutan umum.

Apa yang harus dilakukan?

1.  Pemerintah lewat kemenhub dan lembaga2 negara terkait harus memaksa pengusaha angkutan umum (bis, kapal laut, kereta api, maskapai penerbangan) menambah armada ketika permintaan melonjak atau bertambah besar. 

Bukan menaikkan tarif, menaikan tarif sama saja dengan perampokan terang-terangan terhadap rakyat kecil.

2.  Angkutan umum yang dimiliki pemerintah atau bumn harus difungsikan sebagai alat kontrol harga, misalnya KA, kapal ferry, dan lainnya.

Caranya?  Tidak menaikkan tarif atau mengenakan biaya tambahan seperak pun, sehingga swasta tidak punya peluang menaikkan tarif.  Bila pemerintah memulai menaikkan, maka swasta tak terkendali. 

Hal serupa juga terjadi di moda angkutan darat.  Akibatnya banyak orang terpaksa mudik dengan sepeda motor, sewa angkot, bajaj, dan tentu saja mobil pribadi dengan kondisi seadanya.  Ini membuat seluruh ruas jalan penuh dan berbahaya.

3.  Tarif tol mesti dibuat nol selama arus mudik dan arus balik (h-7 sampai h+7) sebagai santunan dari pemerintah buat rakyat kecil. 

Pengusaha jalan tol harus ikut regulasi ini sebagai kewajiban pengusaha kepada negara, yang telah memberi mereka kemudahan dan perlindungan. 

4.  Mudik gratis yang diselenggarakan kemenhub, yang cuma buat sekitar 25 ribu orang, sebenarnya sudah baik. 

Cuma terlalu sedikit.  Kesannya seolah asal ada saja.  Mestinya bisa ditingkatkan jadi 1 juta orang.

Tentu dengan menggandeng BUMN dan perusahaan besar (pertambangan, perkebunan, perbankan, atau supermarket dan mal-mal besar, yang selama ini telah mengeruk keuntungan besar.

5. Pasukan keamanan, polisi lalu lintas dan dinas perhubungan mesti aktif menjaga keamanan arus lalu lintas mudik dan balik untuk kelancaran. 

Tidak perlu menutup jalur alternatif dengan beton atau tali rapia, karena itu bikin macet, dan tak bisa mengurai kemacetan. 

Demikian ulasan mengapa orang memilih mudik di tahun 2023, simpulannya karena baru benas dan ras rndu kampung halaman yang sudah tak dapat dibendung. Selamat mudik, moga selamat sampai kampung halaman dan bahagia. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun