Orang tua membawa anak-anaknya ke Masjid atau Mushalla, anak laki-laki ikut Ayahnya, di barisan Pria, sedangkan anak perempuan ikut ibunya di shaf  wanita. Masjid dan Mushalla seperti kekecilan pada awal Ramadhan, namun ini tak bertahan lama, dalam sepekan akan surut hingga 50 Prosennya.
Selain alasan karena sudah budaya memenuhi Masjid dan Mushalla pada awal Ramadhan, alasan lain karena ingin tarawih saja di Masjid selagi sehat dan sempat, belum tentu besok atau lusa bisa ikutan, selagi sehat dan kuat maka sholat tarawihnya di Masjid.
Alasan lain dari beberapa pengurus DKM karena pahala sholat berjama'ah di Masjid atau Mushalla 27 kali lipat dari sholat sendirian di rumah. Apalagi ini bulan Ramadhan yang pahalanya lebih baik dari 1.000 bulan.
Semoga alasan yang dibuat sebagian jama'ah Isya yang sholat di Masjid atau Mushalla di dekat rumahnya masing-masing  bisa dijaga dan dipertahankan hingga akhir Ramadhan.Â
Bahkan akan lebih hebat lagi jika terus dilanjutkan pada bulan Syawal dan seterusnya, sehingga Masjid dan Mushalla akan terus dipadati jama'ah. Â ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H