Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengapa Stress dan Kelelahan Picu Stroke?

12 Maret 2023   18:47 Diperbarui: 12 Maret 2023   20:17 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak boleh semua masuk ke ruang ICCu tentunya, dan kami sepakat diwakili Mumun atau Amoy yang memang paling layak. Sekitar 10 Menit di dalam menemui bu TH dan kami mengobrol di ruang tunggu dengan suami bu TH.  Lelah berdiri kami pun duduk selonjoran disalah satu sudut ruangan RS yang kebetulan hari ini tak begitu padat pengujung. 

Dari obrolan dengan durasi sekitar 30 Menit dengan suami bu TH, yang berkisah tentang istrinya dari awal gejala dan penyebabnya, kami dapatkan informasi tentang aktifitas bu guru TH yang sangat padat. Pada tahun 2020-an karena diminta melengkapi berkas untuk persyaratan naik golongan, maka bu TH mencari kelengkapan yang belum ada, termasuk melegalisir Ijazah S1 ke IPB di Bogor, dan sederet berkas lain yang harus dilampirkan. 

Rupanya pada saat yang sama di sekolah tempatnya mengajar dapat tugas jadi ketua penitia PPDB sehingga banyak menyita waktu, pikiran dan tenaga. Dan masih menurut suami bu TH, bahwa sifat istrinya tak mau menunjukan keluhan kepada keluarga. Paling jika sangat kelelahan dan pusing, pamit "Ibu tidur duluan ya!"

Rupanya karena stress dengan pemberkasan untuk kenaikan golongan yang dibatasi waktu pengumpulan berkasnya, ditambah dengan beban sebagai ketua PPDB di sekolahnya, maka penyakit darah tingginya sering kumat. Berobat ke klinik dan Puskesmas tak berani lihat jarum ukuran berapa tekanan darahnya, karena memang selalu tinggi. Dan Suaminya faham, dan pesan jangan dibilang sekian, karena kawatir drop, blang saja : " Bu harus diminum rutin ya oabatnya, dan habiskan !".

Nah kelemahan bu TH adalah malas minum obat, sehingga tak rutin, maka suatu hari yang lupa tanggalnya tiba-tiba bu TH meamnggil : "Pak tolng kesini, Ibu Sakit pusing banget nih".

Biasanya dipijati kepalanya, ambilkan obat penurun darah tinggi dan vitamin lalu mendingan, kali ini malah kepala bu TH terkulai seperti tak ada "NYawa".  Sontak suaminya kaget dan langsung manggil anaknya supaya menghubungi ambulance. Diperiksa petugas medis masih ada nafas, dan dibilang supaya banyak berdoa semua keluarga, mungkin bu TH Pingsan.

Mencari ruang ICU terdekat semuanya penuh, dan dapat di sari Asih Ciledug, langsung ditangani selama 4 jam, dan saat konfirmasi apakah bisa diadakan tindakan operasi terhadap pembuluh darahnya yang pecah di RS tersebut?. Rupanya tak bisa diambil tindakan opearasi stroke di RS tersebut. 

Makin galau hati suami bu TH, minta bantuan semua keluarga mencari dimana bisa dilakukan operasi bedah otak dengan membuka batok kepala lalu menyedot darah beku di otak bu TH?.  Dapat info bahwa bisa dilakukan di RSUD Kota Tangerang. Segera dilarikan dari RS Sari Asih ke RSUD Kota Tangerang, dan masuk antrian operasi, setelah 4 jam ditangani tim dokter, darah beku di otak berhasil di sedot dan batok kepala yang dibuka dan  di tanam di perut, dipasang kembali.

Saat ini sudah sadar bu TH, dan tinggal menunggu pemulihan tenaga selanjutnya akan dipindah ke ruang perawatan tidak lagi di ruang ICU. Semoga ada keajaiban dan kesehatan bu TH segera pulih kembali.

Jangan porsir tubuh kita dengan ragam pekerjaan yang sebenarnya bisa kita lanjutkan esok hari, istirahatlah sejenak, dan bisa di lanjut saat bagun dini hari. Ibarat mesin tubuh juga ada batas kemampuan, jika over penggunaannya bisa kebakar dinamonya, atau dalam istilah kesehatan mengalami stroke. 

Sayangi diri dan keluarga dengan cara jangan stress dan hindari over aktifity, semoga kita semua sehat dan panjang usia penuh bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun