Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengapa Stress dan Kelelahan Picu Stroke?

12 Maret 2023   18:47 Diperbarui: 12 Maret 2023   20:17 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Dokpri ( nufal, suami bu TH, Mumun, dail dan latif)

Hari ini saya bersama beberapa alumni MAN 2 Serang angkatan 1996 pergi ke RSUD Kota Tangerang untuk menjenguk salah satu teman kami yang sedang di rawat pasca operasi stroke.  Bu TH namanya, beliau bintang pelajar semasa kami sama-sama menuntut ilmu dengan seragam putih abu-abu di daerah Warung Pojok Kota Serang.

Mengapa bu TH mengalami stroke?. 

Kami sendiri mengagumi beliau karena memang dari semua kelas paralel beliau paling pintar, bisa disebut juara umum alias paling tinggi nilainya dari 10 orang peringkat 1 di angkatan kami. Malah saking pintar dan nilainya bagus beliau diterima di IPB melalui jalur PMDK di jurusan Biologi. 

Setelah sekian lama berpisah dan tak kontak dengan para alumni MAN 2 Serang, baru  pada tahun 2010 ada komunikasi dengan 3 hingga 5 orang yang bertemu secara kebetulan lalu saling  bertukar nomor HP. Dibuatlah grup alumni oleh teman kami bernama Mumun atau Amoy, kini anggota grup alumni MAN 2 sudah ada 100 orang dari total angkatan kami yang jumlahnya 300-an. 

Sedangkan anggota alumni grup kelas Fiska MAN 2 Serang baru terhimpun 20 dari total 35 orang, kami saling menyapa dan bertanya kabar jika sedang senggang. Namun jika tak ada hal urgen untuk di share kadang beberapa pekan tak ada percakapan di grup alumni kelas maupun alumni MAN 2 Serang.

Dibanding dengan aktif di 10 kelas paralel, teman-temanku lebih aktif di grup kelas, berkah dari adanya grup WA ini antara lain, kami bisa mengadakan reuni kelas dengan acara silaturahmi dan makan bacakan bersama di salah satu rumah anggota Grup yang bersedia jadi tuan rumah.  Jika tak salah sudah lebih dari 5 kali :  di Baros 2 kali, di Tangerang 1 kali, di Cilegon 1 kali dan di serang 1 kali.

Saat halal bihalan dan Reuni di Tangerang,  tempatnya di rumah bu TH, beliau tinggal bersama suami dan 3 anaknya, 1 anak sudah kuliah dan 2 anaknya masih SMP dan SMA. begitu sehat dan ceria saat kami ada acara di rumahnya, tak tampak sama sekali bahwa beliau punya kendala kesehatan.  Dan saat acara reuni di Serang pun, Bu TH datang diantar suaminya dan tak menunjukan orang sakit. jika tak salah tahun, kami terakhir bertemu saat takziah ke rumahnya Pak Latif tahun 2021 yang ditinggal wafat oleh anak bungsunya, karena penyakit Hidrosepalus sejak bayi.

Baca juga : 

3 Musibah di hari yang sama

2 tahun tak mendengar kabar dari teman-teman, dan di grup WA kelas pun hanya ada sapa atau canda biasa saja, pada tanggal 3 Maret 2023,  hampir semua anggota Grup dikagetkan dengan berita duka yang menimpa salah satu suami dari teman sekelas kami Bu SS namanya orang Cilegon. Suaminya wafat karena sakit diabetes yang dideritanya sejak 5 tahun yang lalu. 

Tiba-tiba ada kiriman Voice Note dari nomor HP bu TH yang isinya : " Mohon dimaafkan atas kesalahan bu TH dan mohon doakan karena saat ini beliau sedang tak sadarkan diri di ruang ICU RS Kota tangerang".  

Ramailah ucapan turut berduka untuk bu SS dan doa utk kesembuhan bu TH di Grup. Kami pun saling menanyakan kapan kita takziah ke Cilegon ke bu SS dan kapan mau jengung bu  TH yang sedang koma karena Stroke?.  Minggu lalu kami bersama-sama ke Cilegon untuk menyampaikan belasungkawa kepada bu SS, dan minggu hari ini kami berangkat ke RSUD Kota Tangerang untuk support dan doakan sahabat kami bu TH.

Tak boleh semua masuk ke ruang ICCu tentunya, dan kami sepakat diwakili Mumun atau Amoy yang memang paling layak. Sekitar 10 Menit di dalam menemui bu TH dan kami mengobrol di ruang tunggu dengan suami bu TH.  Lelah berdiri kami pun duduk selonjoran disalah satu sudut ruangan RS yang kebetulan hari ini tak begitu padat pengujung. 

Dari obrolan dengan durasi sekitar 30 Menit dengan suami bu TH, yang berkisah tentang istrinya dari awal gejala dan penyebabnya, kami dapatkan informasi tentang aktifitas bu guru TH yang sangat padat. Pada tahun 2020-an karena diminta melengkapi berkas untuk persyaratan naik golongan, maka bu TH mencari kelengkapan yang belum ada, termasuk melegalisir Ijazah S1 ke IPB di Bogor, dan sederet berkas lain yang harus dilampirkan. 

Rupanya pada saat yang sama di sekolah tempatnya mengajar dapat tugas jadi ketua penitia PPDB sehingga banyak menyita waktu, pikiran dan tenaga. Dan masih menurut suami bu TH, bahwa sifat istrinya tak mau menunjukan keluhan kepada keluarga. Paling jika sangat kelelahan dan pusing, pamit "Ibu tidur duluan ya!"

Rupanya karena stress dengan pemberkasan untuk kenaikan golongan yang dibatasi waktu pengumpulan berkasnya, ditambah dengan beban sebagai ketua PPDB di sekolahnya, maka penyakit darah tingginya sering kumat. Berobat ke klinik dan Puskesmas tak berani lihat jarum ukuran berapa tekanan darahnya, karena memang selalu tinggi. Dan Suaminya faham, dan pesan jangan dibilang sekian, karena kawatir drop, blang saja : " Bu harus diminum rutin ya oabatnya, dan habiskan !".

Nah kelemahan bu TH adalah malas minum obat, sehingga tak rutin, maka suatu hari yang lupa tanggalnya tiba-tiba bu TH meamnggil : "Pak tolng kesini, Ibu Sakit pusing banget nih".

Biasanya dipijati kepalanya, ambilkan obat penurun darah tinggi dan vitamin lalu mendingan, kali ini malah kepala bu TH terkulai seperti tak ada "NYawa".  Sontak suaminya kaget dan langsung manggil anaknya supaya menghubungi ambulance. Diperiksa petugas medis masih ada nafas, dan dibilang supaya banyak berdoa semua keluarga, mungkin bu TH Pingsan.

Mencari ruang ICU terdekat semuanya penuh, dan dapat di sari Asih Ciledug, langsung ditangani selama 4 jam, dan saat konfirmasi apakah bisa diadakan tindakan operasi terhadap pembuluh darahnya yang pecah di RS tersebut?. Rupanya tak bisa diambil tindakan opearasi stroke di RS tersebut. 

Makin galau hati suami bu TH, minta bantuan semua keluarga mencari dimana bisa dilakukan operasi bedah otak dengan membuka batok kepala lalu menyedot darah beku di otak bu TH?.  Dapat info bahwa bisa dilakukan di RSUD Kota Tangerang. Segera dilarikan dari RS Sari Asih ke RSUD Kota Tangerang, dan masuk antrian operasi, setelah 4 jam ditangani tim dokter, darah beku di otak berhasil di sedot dan batok kepala yang dibuka dan  di tanam di perut, dipasang kembali.

Saat ini sudah sadar bu TH, dan tinggal menunggu pemulihan tenaga selanjutnya akan dipindah ke ruang perawatan tidak lagi di ruang ICU. Semoga ada keajaiban dan kesehatan bu TH segera pulih kembali.

Jangan porsir tubuh kita dengan ragam pekerjaan yang sebenarnya bisa kita lanjutkan esok hari, istirahatlah sejenak, dan bisa di lanjut saat bagun dini hari. Ibarat mesin tubuh juga ada batas kemampuan, jika over penggunaannya bisa kebakar dinamonya, atau dalam istilah kesehatan mengalami stroke. 

Sayangi diri dan keluarga dengan cara jangan stress dan hindari over aktifity, semoga kita semua sehat dan panjang usia penuh bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun