Kami yang belum beli tiket langsung pada kaget, kirain akan dibagikan panitia, rupaya beli masing-masing, kami pun kembali ke pintu gerbang dan antri beli tiket, teman yang sudah beli tiket menyindir : "iya kita para guru kebiasaan kalau kunjungan sekolah bareng murid serba Gratis ditanggung panitia".  Ini beli sendiri, makanya pada belingsatan antri  kembali di loket untuk beli tiket kunjungan museum.
Kejadian terakhir dan benar benar memalukan adalah kami tertinggal rombongan dan Bus sudah berangkat. Ada 15 orang guru yang tertinggal karena kelamaan muterin Monas dan ke Masjid Istiklal dengan bus Trans Jakarta kap terbuka, kesenengan nyanyi di sini senang di sana senang, pas balik ke titik kumpul sudah melebihi jam tunggu.
Nah karena harus menyebrang ke Museum Gajah, Â kami harusnya nunggu rambu yang ada tanda orang jalan menyala hijau. Rupaya teman dari daerah main nyebrang saja padahal masih merah, sontak motor mobil pada kaget dan bunyi klakson bertalu-talu, namun tak ada yang berani marahin. Karena tampak kami pakai batik IGI. Hahaha.. pantes saja banyak murid tak tertib, ruoanya niru para gurunya ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H