Mohon tunggu...
Dahlia
Dahlia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 6 universitas palangka raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keripik Singkong

8 Maret 2024   15:06 Diperbarui: 8 Maret 2024   15:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan keripik singkong telah merambah ke negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan lainnya. Keripik singkong dijadikan salah satu produk makanan eksotis Indonesia yang dipasarkan di sana. Selain rasanya yang lezat, keripik singkong juga dipandang sebagai camilan sehat karena terbuat dari sumber karbohidrat alami.

Dengan semakin mendunianya keripik singkong, tidak hanya nama Indonesia yang semakin dikenal, tetapi juga membuka peluang bisnis makanan olahan yang menjanjikan. Siapa sangka, camilan tradisional warisan leluhur ini kini telah mendunia dan menghadirkan peluang baru bagi pelaku usaha di bidang kuliner

Kesimpulan

Dengan mengolah singkong menjadi keripik,akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dari pada menjual singkong secara langsung tanpa proses pengolahan.Dalam pembuatan keripik singkong aneka rasa,tidak diperlukan modal besar,namun keuntungan yang diperoleh cukup besar.Selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup,juga dapat digunakan untuk modal usaha selanjutnya.Sehingga dengan usaha keripik singkong aneka rasa ini penghasilan masyarakatakan meningkat.

Daftar Pustaka

Astuti, Yati, and Sri Lestari. "Analisa UsahataniProduk Olahan Pangan Lokal Berbasis Ubikayu pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Provinsi Banten Mendukung Ketahanan Pangan."JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) 1.1 (2017).

Purba,FransH.K.2012.PotensiSingkong/Ubi Kayu dalam Pengembangan Usaha dan  Meningkatkan Pendapatan yang Memiliki Nilai tambah,(Online),(http://heropurba.blogspot.com/2012/04/potensi-singkong-ubi-kayu-dalam.html)diakses10Januari2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun