Minat belajar seseorang tidak selalu stabil, melainkan selalu berubah-ubah. Oleh karena itu perlu dibimbing dan dikembangkan ke arah yang dipilih. Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi minat tersebut. Mashudi (2015: 85-86) menjelaskan bahwa minat seseorang dipengaruhi oleh : 1) Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. 2) Faktor motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lingkungan di mana seseorang berada. 3) Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu pelajaran, maka lebih terpacu untuk mengupas dan mempelajari pelajaran tersebut dengan giat.
Menurut pendapat Li et al., (2011: 2118) minat dipengaruhi oleh factor dari dalam (intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik). Sama dengan pendapat Wiglfiled & Cambria (2010: 9) bahwa minat tidak hanya timbul dari dalam tapi interaksi dengan aktivitas dan konteks yang dialami yang berarti factor personal dan lingkungan dapat meningkatkan atau mengurangi minat belajar. Katz et al., (2006: 29) menambahkan bahwa minat secara umum merupakan campuran dari kepentingan intrinsik dan ekstrinsik. Sedangkan Sutikno (2009: 16) menyatakan bahwa minat ditandai dengan adanya beberapa faktor, yaitu :
Perhatian, seseorang yang memilki minat pasti akan berlaku perhatian terhadap apa yang akan dijadikan objek pada minat itu sendiri. Ia akan memperhatikan dengan antusias apa yang telah menjadi minatnya.
Rasa suka dan ketertarikan, seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu hal, maka akan muncul rasa ketertarikan dalam dirinya. Ada rasa penasaran untuk mengetahui lebih dalam segala hal yang berhubungan dengan hal tersebut.
Antusias siswa adalah dorongan yang muncul atas sesuatu yang dikehendaki sehingga menimbulkan proses perhatian dan berujung pada minat ingin mengetahui.
Partisipasi dan keaktifan, seseorang yang mempunyai minat maka akan menjadi aktif pada suatu yang diminati. Melalui partisipasi seseorang dalam melakukan suatu kegiatan karena ingin memenuhi kebutuhannya.
Perasaan senang akan menimbulkan minat karena didorong oleh rasa senang pada sesuatu yang kemudian timbul untuk menjadi suatu keinginan yang mendorong seseorang memilikinya. Seorang siswa yang memilki perasaan senang atau suka terhadap suatu pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
Aqidah Akhlak
Pengertian aqidah akhlak
Aqidah Akhlaq adalah mata pelajaran yang mengajarkan tentang keimanan dan etika dalam Islam. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku siswa sesuai dengan ajaran Islam, serta menanamkan nilai-nilai moral yang baik. Pembelajaran Aqidah Akhlaq memerlukan pendekatan yang efektif agar nilai-nilai tersebut dapat dipahami dan diinternalisasi oleh siswa.
Secara etimologi, kata "akidah" berasal dari bahasa Arab "aqada-ya'qidu-aqdan" yang berarti ikatan, perjanjian, sangkutan, dan kokoh. Disebut demikian karena akidah mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu dalam kehidupan seseorang. Dalam pengertian teknis, akidah merujuk pada iman atau keyakinan.