Â
KESIMPULAN
Cirebon adalah sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya yang memadukan unsur-unsur pra-Islam dengan pengaruh Islam dalam perkembangannya. Wilayah ini memiliki latar belakang geografis yang strategis sebagai kota pesisir yang menghadap langsung ke Laut Jawa, yang menjadi sumber kekayaan dan pengaruh budaya yang signifikan. Jejak kerajaan pra-Islam, seperti Kerajaan Galuh, Tarumanegara, dan terutama Kerajaan Sunda Galuh, telah membentuk fondasi budaya dan sejarah Cirebon. Pedukuhan Tegal Alang-Alang, sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Sunda Galuh, menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kaya ini.
Pemengaruh Islam di Cirebon adalah tonggak penting dalam sejarah wilayah ini. Kedatangan Islam membawa transformasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya, agama, dan struktur sosial. Agama Islam menggabungkan diri dengan tradisi dan praktik budaya yang ada, menciptakan identitas budaya unik yang mencirikan Cirebon. Pusat agama dan pendidikan Islam berkembang pesat di wilayah ini, menjadikannya pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan.
Sistem pemerintahan yang didasarkan pada hukum Islam juga memengaruhi tata kelola wilayah ini. Identitas Cirebon yang diwarnai oleh Islam telah membentuk bahasa, tradisi, dan karakter masyarakatnya. Keberlanjutan budaya ini adalah bukti kuat tentang bagaimana sejarah dan tradisi masa lalu tetap relevan dalam kehidupan masyarakat modern Cirebon. Keseluruhan, Cirebon adalah kota yang unik dan kaya, yang menggabungkan latar belakang geografis yang strategis, sejarah kerajaan pra-Islam yang megah, dan pengaruh Islam yang mendalam dalam menciptakan identitas dan budaya yang istimewa.
 Â
DAFTAR PUSTAKA
De Graaf, H.J., dan Pigeaud, Th.G.Th. (1985). Cirebon: Kasultanan Abad Ke-18. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Soejono, R.P. (1990). Katalog Candi Cirebon. Jakarta: Proyek Pengembangan Museum Nasional.
Djajadiningrat, Hoesein. (1983). Purwakala Cirebon dan Tegal. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Zoetmulder, P.J. (1995). A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.