Filsafat sebuah ilmu pengetahuan tentang keterampilan berpikir untuk melihat kenyataan. Filsafat sebagai pengetahuan populer dapat dipelajari secara umum oleh semua orang. Dan menjadi pengetahuan yang dapat dipelajari secara spesifik untuk mempelajarinya lebih lanjut.Â
Filsafat secara bahasa dapat diartikan cinta kebijaksanaan. Dan filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang segala dasar kehidupan. Melalui ilmu pengetahuan tersebut yang melahirkan ilmu alam dan ilmu sosial. Â
Selain menjadi ilmu pengetahuan filsafat dapat menjadi hobi dengan membaca buku-buku terkait. Melalui membacanya cara berpikir seseorang dapat terbentuk. Saat menghadapi kenyataan ada tiga hal yang dimiliki yaitu kebenaran, kebaikan dan kegunaan.
Sebelum menuju kebenaran ada baiknya mengetahui apa itu benar? Secara sederhana benar adalah kesesuaian antara ide dan kenyataan. Sementara kebenaran dapat diartikan kumpulan dari semua yang benar. Kebenaran seperti serpihan kaca yang tiap orang memegang satu serpihannya. Untuk menggapai kebenaran manusia memiliki alat dan sumber sebagai upayanya yaitu; rasional, panca indra, ilmiah, intuisi.Â
Manusia cenderung menuju kebenaran karena dirinya selalu berusaha menggapai apa yang benar. Untuk menuntun hidupnya agar tidak terjebak pada kesalahan dan manusia selalu menghindari bahkan mencegah terjadinya kesalahan. Bahkan manusia dapat mempelajari kesalahan dalam rangka mendapatkan kebenaran.Â
Karena di dalam kesalahan manusia menggunakan pikirannya untuk mempertimbangkan kebenaran apa yang sesuai. Untuk mengisi kesalahan yang telah diperbuatnya. Manusia berusaha mengungkapkan kebenaran yang dimilikinya.Â
Kebenaran yang berada di tangan manusia tidak utuh masih berupa potongan yang lebih kecil dari serpihan lain. Meski demikian manusia memiliki pandangan sendiri tentang kebenaran yang sesuai dengan realitas. Memiliki pendapatnya tentang realitas dari kesimpulan pemikirannya. Yang menjadi sudut pandang dalam usahanya melihat realitas secara menyeluruh.
Kebenaran selalu menjadi apa yang dituju dan dibagikan oleh manusia. Namun kebenaran saja tidak cukup harus dilengkapi oleh kebaikan. Kebaikan diartikan segala perbuatan yang menjadikan perasaan menjadi tenang. Dalam usahanya melihat realitas secara menyeluruh.
Kebaikan berusaha melihat sisi lembut, tenang dan senang. Karena manusia cenderung ingin mendapatkan dan melakukan kebaikan untuk mengisi gelas perasaannya. Menghindari dan mencegah terjeblosnya dalam keburukan.Â
Manusia dapat mempelajari keburukan untuk mendapatkan kebaikan. Karena di dalam keburukan manusia menggunakan perasaannya untuk menentukan kebaikan apa yang sesuai. Dalam usahanya melihat ataupun berbuat kebaikan.Â
Setelah manusia mendapatkan kebenaran dan kebaikan masih ada satu hal. Yang ingin digapai olehnya yaitu kegunaan. Kegunaan dapat diartikan secara awam sebagai manfaat dari yang dimiliki dan dilakukan. Manusia cenderung untuk mencari manfaat dari yang dilakukan dan dimilikinya.
Seperti bekerja manusia cenderung memikirkan manfaat yang dimiliki. Salah satunya upah sebagai manfaat yang dirasakannya. Namun untuk apa digunakan upah tersebut olehnya tentu beragam. Manusia cenderung menggunakan upahnya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keinginan yang dimilikinya. Â
Dalam kehidupan yang terdapat kebenaran, kebaikan dan kegunaan. Seorang manusia tidak dapat berpegang pada satu hal saja. Karena akan berisiko ketidakseimbangan dalam menjalani kehidupannya. Seperti misalnya kebenaran, manusia berpegang teguh dan menginginkan sungguh-sunggu kebenaran.Â
Saat bertemu temannya yang berbadan gendut lalu ia memanggil temannya dengan bentuk badannya. Itu adalah kebenaran karena apa yang ia katakan sesuai dengan kenyataan. Namun menyakiti perasaan temannya sehingga kebaikan dan kegunaan menjadi absen.Â
Dan yang hadir hanya keburukan dan ketidakgunaan dari yang diungkapkannya. Kemudian manusia tidak hanya berpegang teguh pada kebaikan. Memang manusia cenderung pada kebaikan. Seperti ada seorang teman yang memiliki hutang yang belum dibayar namun sudah berhutang kembali padanya.Â
Dengan alasan untuk memenuhi keinginan pribadinya. Â Kemudian diberikan kesempatan untuk berhutang lagi lalu menjadi menumpuk, sementara dirinya sendiri juga perlu memenuhi kebutuhannya. Ini hal kebaikan untuk membantu seseorang namun tidak dapat dibenarkan karena yang diberi pinjaman tidak bertanggung jawab dan tidak tahu diri. Perbuatannya tidak memiliki kegunaan atau manfaat malah membawa kerugian.Â
Tidak memegang prinsip kebenaran, kebaikan dan kegunaan membuat seseorang tidak dapat mempertimbangkan secara tepat. Dengan porsi  yang sesuai dan tepat untuk memberikan keputusan saat di hadapan sebuah persoalan.Â
Dapat dilihat dalam sebuah pasangan asmara kekasih yang sedang di kelilingi oleh perasaan berbunga-bunga. Â Ketika mendapati hubungan beracun yang tidak setara dan tidak berdasarkan kesepakatan. Sebuah hubungan yang dijalani dengan kepatuhan dan dominasi dari salah satu pihak.Â
Membuat salah satu dipihak tidak dapat memiliki perkembangan diri yang optimal. Dikarenakan hubungan yang didominasi salah satu pihak dan dijalankan dengan kepatuhan dan ketidaksepakatan. Melahirkan kontrol pada pasangannya yang membuat salah satu pasangan hanya mengikuti setiap perkataan pasangannya. Tidak menjadi dirinya sendiri bahkan siapa dirinya ditentukan oleh pasangannya yang bukan dirinya.Â
Menjadi hal yang berbeda, ketika seseorang memegang prinsip kebenaran, kebaikan dan kegunaan yang terkandung dalam filsafat. Salah satu pasangan yang di dalam hubungan beracun dengan dominasi, tidak setara dan tidak berdasarkan kesepakatan dalam menjalani hubungan asmaranya.Â
Berusaha untuk merenungkan aspek kebenaran, kebaikan dan kegunaan di dalam hubungannya. Sesuai dengan pedoman cara berpikir yang telah diketahuinya. Menguraikan semua pengalaman yang telah ia miliki selama menjalani hubungan. Dan memikirkan bagaimana hubungan seharusnya dijalani dengan setara dan berdasarkan kesepakatan. Tanpa ada dominasi dan membantunya untuk menjadi dirinya sendiri.Â
Ketika tidak menemukan apa yang seharusnya dalam hubungan yang dianggapnya sebagai kebenaran, kebaikan dan kegunaan. Â Salah satu pasangan yang didominasi tersebut dapat mempertimbangkan dengan tepat dan sesuai porsinya.
Dia akan memilih untuk menyudahi hubungan asmara yang dijalani dengan alasan-alasan yang dapat diterima sebagai kebenaran, kebaikan dan kegunaan. Dan tidak mungkin untuk meneruskan hubungan dengan alasan emosional palsu lainnya. Karena tidak sesuai dengan pedoman cara berpikir yang telah diketahuinya.
Dengan filsafat yang mengajarkan kebenaran, kebaikan dan kegunaan seseorang dapat mengambil keputusan dalam kesehariannya dengan tepat dan sesuai porsinya. Â Tidak tertipu oleh emosional palsu apalagi yang tidak dapat diterima oleh pikiran yang jernih.Â
Alhasil, salah satu pasangan yang didominasi oleh pasangan yang dipatuhi dan penuh kontrol padanya. Terbebas dari hubungan yang beracun seperti itu. Dan mencari pasangan dan membangun hubungan yang setara dan berdasarkan kesepakatan untuk mencapai perkembangan diri yang optimal. Sekaligus kebahagiaan yang dibangun bersama dengan percampuran perspektif kedua pasangan dalam hubungan asmara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H