Dia akan memilih untuk menyudahi hubungan asmara yang dijalani dengan alasan-alasan yang dapat diterima sebagai kebenaran, kebaikan dan kegunaan. Dan tidak mungkin untuk meneruskan hubungan dengan alasan emosional palsu lainnya. Karena tidak sesuai dengan pedoman cara berpikir yang telah diketahuinya.
Dengan filsafat yang mengajarkan kebenaran, kebaikan dan kegunaan seseorang dapat mengambil keputusan dalam kesehariannya dengan tepat dan sesuai porsinya. Â Tidak tertipu oleh emosional palsu apalagi yang tidak dapat diterima oleh pikiran yang jernih.Â
Alhasil, salah satu pasangan yang didominasi oleh pasangan yang dipatuhi dan penuh kontrol padanya. Terbebas dari hubungan yang beracun seperti itu. Dan mencari pasangan dan membangun hubungan yang setara dan berdasarkan kesepakatan untuk mencapai perkembangan diri yang optimal. Sekaligus kebahagiaan yang dibangun bersama dengan percampuran perspektif kedua pasangan dalam hubungan asmara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H