Mohon tunggu...
Dafrianto Dafrianto
Dafrianto Dafrianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas Kelas IV SD Negeri 213/VIII Betung Bedarah Barat

Saya Dafrianto seorang guru yang mengajar di SD Negeri 213/VIII Betung Bedarah Barat Kec.Tebo Ilir Kab. Tebo Provinsi Jambi. Umur saya 30 Tahun dan saya adalah mahasiswa PPG Daljab di Universitas Tanjungpura gelombang II tahun 2023. Saya sangat gemar membaca buku dan kalau ada waktu luang saya juga gemar menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Laporan Studi Kasus

2 Desember 2023   08:59 Diperbarui: 2 Desember 2023   09:09 2317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D. EVALUASI

Praktik Inovasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran proyek based learning (PjBL) dan menggunakan media audio visual pada pembelajaran IPAS Transformasi Energi siswa kelas IV SDN 213/VIII Betung Bedarah Barat sangat efektif untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam proses pembelajarannya siswa menunjukkan peranannya terlibat secara aktif, dapat bekerjasama dengan baik, bernalar kritis dan kreatif, mandiri dan bertanggung jawab sehingga mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan ketuntasan hasil belajar.

Analisis hasil belajar menunjukkan perkembangan sikap dan keterampilan yang sangat baik pada setiap siswa, dan ranah pengetahuan diperoleh hasil ketuntasan belajar untuk semua siswa, walaupun masih terdapat 10 % dari 20 orang siswa yang memerlukan bimbingan karena mendapatkan hasil belajar yang masih standar Kriteri Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yaitu 60.

Melalui refleksi dan dampak aksi yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa praktik inovasi pembelajaran yang disusun sedemikian rupa menghasilkan pembelajaran yang efektif, dimana pengelolaan pembelajaran menjadi sangat baik, proses komunikatif antara guru dan siswa sangat baik, pembelajaran direspon positif oleh siswa, dan siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan hasil belajar yang diperoleh juga optimal.

Keberhasilan dalam menyusun dan melaksanakan praktik baik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: adanya analisis capaian pembelajaran, pemilihan pendekatan, model, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa dan karakteristik tujuan pembelajaran, guru menyediakan LKPD berbasis sintaks PJBL yang sangat baik dan dapat menuntun langkah-langkah pembelajaran secara runtun dan memandu siswa dalam melakukan keseluruhan aktivitas belajar, guru menyediakan video pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang bersifat abstrak, guru membiasakan siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi selama proses pembelajaran, sehingga siswa terbiasa menghadapi soal uraian pada level analisis dan evaluasi, guru menyediakan kegiatan yang menantang dan terjangkau kepada siswa sehingga peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan aktivitas, guru dapat mengelola kelas dengan baik, sehingga setiap individu mendapatkan perhatian sesuai kebutuhannya, sarana dan prasarana yang memadai, seperti ketersediaan laptop/gawai yang mencukupi memperlancar pembelajaran, adanya kerjasama yang baik dengan teman sejawat, adanya dukungan dari Kepala Sekolah, dan adanya bimbingan dari Dosen serta Guru Pamong

Praktik baik yang berhasil disusun ternyata mendapatkan respon positif dari rekan-rekan guru. Mereka menyatakan bahwa pendekatan, model dan media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan pengembangan kemampuan siswa era ini, kegiatan diskusi melibatkan siswa aktif belajar, apresiasi yang diberikan guru kepada siswa setelah mencapai kemajuan menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, simulasi yang disediakan sangat bermanfaat mempermudah siswa memvisualisasikan konsep, LKPD yang disusun guru sangat detil dalam memberikan tuntunan kepada siswa secara bertahap, pembelajaran menumbuhkan kreatifitas siswa karena berhasil membuat produk simulasi berbasis teknologi dan relevan dengan era siswa saat ini. 

Setelah merancang, melaksanakan, menganalisis dan mengevaluasi hasil serta merefleksi keseluruhan proses, guru mendapatkan pembelajaran, bahwa dalam mengembangkan profesi guru, kita perlu kompeten baik dari sisi pribadi, sosial, profesional, dan pedagogik. Kompetensi pribadi yang baik akan dapat menumbuhkan suasana pembelajaran yang baik pula, dimana guru menjadi teladan dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan. Kompetensi sosial guru yang baik dapat menumbuhkan suasana kelas yang baik pula, karena guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Hubungan sosial yang baik dengan rekan sejawat seperti saling membantu dalam mengobservasi dan mengevaluasi pembelajaran secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kompetensi profesional guru sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran, dimana guru harus menguasai konten dan konteks materi pelajaran yang akan dipelajari siswa. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran melalui pemilihan pendekatan, model, dan media yang sesuai dengan materi pelajaran, dan yang terakhir, kompetensi pedagogik yang baik diperlukan guru untuk mengemas pembelajaran dengan tepat. Penguasaan terhadap model-model pembelajaran era abad 21 dan penguasaan teknologi sebagai media pembelajaran sangat diperlukan untuk memberikan kondisi belajar siswa yang menyenangkan, menantang, dan menumbuhkan kemampuan yang relevan dengan tuntutan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun