Mohon tunggu...
Dafrianto Dafrianto
Dafrianto Dafrianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas Kelas IV SD Negeri 213/VIII Betung Bedarah Barat

Saya Dafrianto seorang guru yang mengajar di SD Negeri 213/VIII Betung Bedarah Barat Kec.Tebo Ilir Kab. Tebo Provinsi Jambi. Umur saya 30 Tahun dan saya adalah mahasiswa PPG Daljab di Universitas Tanjungpura gelombang II tahun 2023. Saya sangat gemar membaca buku dan kalau ada waktu luang saya juga gemar menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Laporan Studi Kasus

2 Desember 2023   08:59 Diperbarui: 2 Desember 2023   09:09 2317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

LAPORAN STUDI KASUS

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN II TAHUN 2023

"PEMBELAJARAN YANG KONVENSIONAL MENYEBABKAN RENDAHNYA HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPAS DIKELAS IV SD NEGERI 213/VIII BETUNG BEDARAH BARAT"

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA: DAFRIANTO

NIM: F4301231634

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

TAHUN 2023

A. DESKRIPSI STUDI KASUS 

Berdasarkan Hasil observasi proses pembelajaran dan analisis hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada saat sebelum mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), saya menemukan permasalahan yang terdapat didalam kelas yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAS di kelas IV B SD Negeri 213/VIII Betung Bedarah Barah Barat. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yakni pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Center), guru belum maksimal dalam mengekplor pemberalajan yang bervariatif, dan guru  belum memanfaatkan model dan media pembelajaran yang sesuia dengan karakteristik materi dan kebutuhan siswa.

Permasalahan ini penting untuk diangkat dan diselesaikan karena guru harus mengembangkan kompetensinya dalam memperbaiki proses pembelajaran yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman abad 21 dan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan imformasi dalam pendidikan terutama dalam menyiapkan media pembelajaran berbasis TPACK.

B. ANALISIS SITUASI

Agar permasalahan dan penyebabnya dapat terselesaikan maka guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang lebih menyenangkan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengekspresikan kreativitas dalam memecahkan masalah serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru yaitu dalam menyusun dan melaksanakan proses permbelajaran, guru perlu memilih strategi, model, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi ajar, serta kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran dikarenakan pada kegiatan pembelajaran sebelumnya masih bersifat konvensial dimana guru hanya menggunakan metode ceramah, jarang menggunakan media pembelajaran, dan sumber belajar hanya dari buku paket siswa sehingga pembelajaran menjadi monoton, siswa menjadi bosan, pembelajaran kurang menyenangkan dan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Peranan saya sebagai seorang guru yang bertanggung jawab untuk melaksanakan inovasi praktik pembelajaran adalah menyusun dan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Salah satu usaha yang saya lakukan adalah menerapkan model pembelajaran Projek Based Learning dan menggunakan media pembelajaran Audio Visual pada materi Transformasi Energi di Sekitar Kita di Kelas IV B. Penerapan model PjBL diharapkan mampu untuk mengasah keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah melalui proses berpikir kritis, kreatif dan ilmiah. Penyelesaian masalah diorientasikan pada suatu projek yang akan dikerjakan oleh siswa secara berkolompok. Kemudia guru juga mengupayakan siswa untuk mudah memahami materi yang diajarkan melalui penggunaan media pembelajaran audio visual atau video pembelajaran.

Tantangan dalam melakukan penyusunan dan pelaksanaan inovasi pembelajaran adalah guru perlu menguasai sintaks pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, guru perlu merancang media pembelajaran yang berorientasi dengan TIK dan TPACK, serta guru perlu memahami materi yang akan diajarkan dan mampu menilai siswa secara komprehensif sehingga terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotivasi siswa, mendorong untuk siswa berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

C. ALTERNATIF SOLUSI

Langkah nyata yang dilakukan guru dalam menghadapi tantangan adalah guru melakukan kajian literatur secara mendalam untuk memahami sintaks pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, kemudia guru merancang kegiatan pembelajaran didalam modul ajar, Selain itu, guru menyiapkan media video pembelajaran yang terintegrasi TIK dan TPACK untuk memudahkan siswa dalam memahami materi, guru menyiapkan instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung melalui teknik observasi, tanya jawab, dan tes tertulis.

Model pembelajaran sangat efektif dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran karena dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk berperan aktif (student center) sementara guru menjadi fasilitator. Siswa diharapkan dapat menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), mampu berkolaborasi dalam sebuah kelompok, mampu mengkomunikasikan sebuah ide atau gagasan dan dapat belajar mandiri. Kemudian Penggunaan media yang beroirentasi TIK dan TPACK serta pemanfaatan beberapa benda disekitar sekolah diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi yang disajikan. Dalam prosesnya siswa akan mengamati sajian materi dalam media pembelajaran, dan bernalar kritis serta kreatif untuk mengaplikasikan pengetahuannya kedalam penyelesaian masalah.

Penilaian yang dilakukan guru selama proses pembelajaran mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan keterampilan. Dalam prosesnya guru melakukan penilaian diagnosis untuk mengetahui kemampuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan pemantik yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan, kemudian melakukan penilaian formatif melalui teknik tanya jawab dan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan melakukan penilaian sumatif diakhir pembelajaran melalui tes tertulis untuk mengetahui ketercapain tujuan pembelajaran.

Pengimplementasian inovasi pembelajaran yang dilakukan memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak. Langkah pertama adalah guru melakukan kegiatan bimbingan dengan dosen pembimbing maupun guru pamong. Selanjutnya guru berkolaborasi dengan guru senior dan kepala sekolah dalam menyusun rancangan pembelajaran. Selain itu, guru juga melakukan komunikasi intensif dengan siswa maupun orang tua siswa sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

D. EVALUASI

Praktik Inovasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran proyek based learning (PjBL) dan menggunakan media audio visual pada pembelajaran IPAS Transformasi Energi siswa kelas IV SDN 213/VIII Betung Bedarah Barat sangat efektif untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam proses pembelajarannya siswa menunjukkan peranannya terlibat secara aktif, dapat bekerjasama dengan baik, bernalar kritis dan kreatif, mandiri dan bertanggung jawab sehingga mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan ketuntasan hasil belajar.

Analisis hasil belajar menunjukkan perkembangan sikap dan keterampilan yang sangat baik pada setiap siswa, dan ranah pengetahuan diperoleh hasil ketuntasan belajar untuk semua siswa, walaupun masih terdapat 10 % dari 20 orang siswa yang memerlukan bimbingan karena mendapatkan hasil belajar yang masih standar Kriteri Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yaitu 60.

Melalui refleksi dan dampak aksi yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa praktik inovasi pembelajaran yang disusun sedemikian rupa menghasilkan pembelajaran yang efektif, dimana pengelolaan pembelajaran menjadi sangat baik, proses komunikatif antara guru dan siswa sangat baik, pembelajaran direspon positif oleh siswa, dan siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan hasil belajar yang diperoleh juga optimal.

Keberhasilan dalam menyusun dan melaksanakan praktik baik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: adanya analisis capaian pembelajaran, pemilihan pendekatan, model, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa dan karakteristik tujuan pembelajaran, guru menyediakan LKPD berbasis sintaks PJBL yang sangat baik dan dapat menuntun langkah-langkah pembelajaran secara runtun dan memandu siswa dalam melakukan keseluruhan aktivitas belajar, guru menyediakan video pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang bersifat abstrak, guru membiasakan siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi selama proses pembelajaran, sehingga siswa terbiasa menghadapi soal uraian pada level analisis dan evaluasi, guru menyediakan kegiatan yang menantang dan terjangkau kepada siswa sehingga peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan aktivitas, guru dapat mengelola kelas dengan baik, sehingga setiap individu mendapatkan perhatian sesuai kebutuhannya, sarana dan prasarana yang memadai, seperti ketersediaan laptop/gawai yang mencukupi memperlancar pembelajaran, adanya kerjasama yang baik dengan teman sejawat, adanya dukungan dari Kepala Sekolah, dan adanya bimbingan dari Dosen serta Guru Pamong

Praktik baik yang berhasil disusun ternyata mendapatkan respon positif dari rekan-rekan guru. Mereka menyatakan bahwa pendekatan, model dan media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan pengembangan kemampuan siswa era ini, kegiatan diskusi melibatkan siswa aktif belajar, apresiasi yang diberikan guru kepada siswa setelah mencapai kemajuan menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, simulasi yang disediakan sangat bermanfaat mempermudah siswa memvisualisasikan konsep, LKPD yang disusun guru sangat detil dalam memberikan tuntunan kepada siswa secara bertahap, pembelajaran menumbuhkan kreatifitas siswa karena berhasil membuat produk simulasi berbasis teknologi dan relevan dengan era siswa saat ini. 

Setelah merancang, melaksanakan, menganalisis dan mengevaluasi hasil serta merefleksi keseluruhan proses, guru mendapatkan pembelajaran, bahwa dalam mengembangkan profesi guru, kita perlu kompeten baik dari sisi pribadi, sosial, profesional, dan pedagogik. Kompetensi pribadi yang baik akan dapat menumbuhkan suasana pembelajaran yang baik pula, dimana guru menjadi teladan dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan. Kompetensi sosial guru yang baik dapat menumbuhkan suasana kelas yang baik pula, karena guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Hubungan sosial yang baik dengan rekan sejawat seperti saling membantu dalam mengobservasi dan mengevaluasi pembelajaran secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kompetensi profesional guru sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran, dimana guru harus menguasai konten dan konteks materi pelajaran yang akan dipelajari siswa. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran melalui pemilihan pendekatan, model, dan media yang sesuai dengan materi pelajaran, dan yang terakhir, kompetensi pedagogik yang baik diperlukan guru untuk mengemas pembelajaran dengan tepat. Penguasaan terhadap model-model pembelajaran era abad 21 dan penguasaan teknologi sebagai media pembelajaran sangat diperlukan untuk memberikan kondisi belajar siswa yang menyenangkan, menantang, dan menumbuhkan kemampuan yang relevan dengan tuntutan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun