FSO adalah fakultas yang menaungi berbagai jenis studi, maka dari itu FSO sering disebut juga sebagai interdisciplinary faculty yang mempelajari mengenai berbagai negara. Di dalamnya terdapat program studi yang krusial bagi FSO karena merupakan pembesar FSO yang di antaranya seperti, Studi linguistik dan literatur Tiongkok, Studi Jepang, dan Studi Korea.Â
Saat ini, karena peminat dari Studi Korea dan Studi Jepang tinggi, maka kedua studi tersebut dipisahkan dan masing-masing berdiri secara independen. Namun, sebelum tahun 2009 dan 2010, kedua studi tersebut masih tergabung ke dalam FSO.
FSO sendiri kemudian memiliki 6 program studi seperti Studi Australia, Studi Arab, Studi India, Studi Indonesia, Studi Thailand, dan Studi Tiongkok.Â
Mereka yang belajar di FSO tentunya menguasai bahasa asing yang dipelajari dalam studi mereka. Selain itu juga, mereka belajar mengenai ekonomi, politik, sosial, kebudayaan, dan pendidikan dari negara yang bersangkutan. Â
Studi Indonesia sendiri baru resmi berdiri pada tahun 2016 sebagai studi yang terpisah. Sebelumnya, studi Indonesia tergabung ke dalam studi Asia Tenggara. Ngomong-ngomong, teman saya adalah mahasiswa angkatan 2017. Di dalam angkatannya terdiri dari 26 mahasiswa. Ia kemudian menceritakan pengalamannya kepada saya saat mempelajari bahasa dan kebudayaan Indonesia.Â
Di studi Indonesia, ia bukan hanya belajar mengenai Indonesia, tapi juga perkembangan yang terjadi di ASEAN sehingga para mahasiswanya dapat mengerti perkembangan yang terjadi di kawasan ASEAN bagi Indonesia juga.
Selain mempelajari bahasa Indonesia, ia juga mempelajari bidang ekonomi Indonesia mengenai perkembangannya, kondisi, rencana, dan kebijakan. Kemudian mempelajari pariwisata Indonesia, seperti tempat pariwisata, jalan, dan tipe wisatawan Indonesia.
Untuk mata kuliah yang menyangkut politik, ia mempelajari sistem politik, sistem partai, dan bagaimana sistem pergantian presiden. Ia mempelajari bukan hanya politik Indonesia, namun politik dari 11 negara ASEAN karena mata kuliah tersebut bernama Politik Asia Tenggara. Â
Ia juga mengatakan kalau studinya itu bukan menjadi yang satu-satunya di Vietnam, melainkan ada Studi Indonesia juga di USSH cabang Hanoi yang ada di dalam jajaran universitas nasional (PTN).Â
Dia juga memberikan saya informasi bahwa di universitasnya ada pengajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) yang mengajarinya berbahasa Indonesia.Â