Atau contoh lainnya pada manusia. Kita pernah kagum akan kecantikan atau ketampanan seseorang bukan? Kita merasa bahagia memandanginya.Â
Namun, di saat yang sama kita menyadari bahwa kecantikan atau ketampanan itu akan sirna suatu hari nanti. Maka, kebahagiaan yang kita rasakan juga bersamaan muncul rasa sedih terhadap ketakkekalan sesuatu yang dikagumi.
Penjelasan tadi juga didukung oleh penjelasan dari Kodansha bahwa mono no aware adalah sebuah ungkapan yang merupakan wujud apresiasi rasa iba yang mendalam terhadap keindahan yang bersifat sementara yang terdapat di alam dan kehidupan manusia.
Oleh karena itu, mono no aware biasanya mengandung kesedihan yang dalam keadaan tertentu muncul bersamaan dengan rasa bahagia dan kagum.
Kesedihan manusia terjadi karena adanya sifat ketakkekalan hidup, segala sesuatu yang kita kagumi dan yang kita senangi, semuanya akan sirna nanti. Mono no aware adalah keindahan itu sendiri dengan memandang segala sesuatu dengan kacamata ketakkekalan hidup.Â
Pemahaman akan mono no aware kemudian dapat membuat hidup ini terasa lebih bermakna karena kita akan lebih menghargai segala sesuatu itu akibat dari kita telah menyadari bahwa segala sesuatu itu adalah tidak kekal. Kita akan lebih menghargai setiap momen kebahagiaan dan keindahan yang tercipta serta menjadi lebih peka terhadap sekitar kita karena perubahan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H