Kesimpulannya
Maskulinitas dalam politik memiliki dampak yang besar dalam pembentukan struktur kekuasaan dan kebijakan, dan sering kali memperkuat ketidaksetaraan gender. Namun, juga dengan adanya perubahan sosial yang lebih luas dan peningkatan kesadaran akan pentingnya representasi yang lebih beragam, ada potensi untuk membangun politik yang lebih inklusif dan berkeadilan. Maskulinitas yang lebih sehat dan beragam dapat membuka jalan bagi kebijakan yang lebih adil dan pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Maskulinitas dalam politik merupakan konstruksi sosial yang terus berkembang, dengan pengaruh yang signifikan terhadap dinamika kekuasaan, kebijakan, dan partisipasi publik. Dalam banyak konteks, politik sering kali dipahami melalui lensa maskulinitas tradisional yang menekankan kekuatan, dominasi, dan pengendalian. Namun, seiring dengan perubahan sosial, tantangan terhadap norma-norma maskulin dalam politik semakin mengemuka, baik dari segi gender maupun persepsi publik.
Dengan memanfaatkan pendekatan teoritis dari gender studies, analisis ini menyoroti bagaimana maskulinitas tidak hanya berfungsi sebagai alat penguatan kekuasaan, tetapi juga sebagai hambatan bagi kemajuan politik yang lebih egaliter. Sebagai kesimpulan, perubahan dalam cara masyarakat dan politikus memandang maskulinitas memiliki potensi untuk membuka jalan bagi transformasi politik yang lebih adil dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang lebih beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H