Mohon tunggu...
Daffa Tabris Flemino
Daffa Tabris Flemino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap Belajar

Tetaplah Hidup

Selanjutnya

Tutup

Money

Menilik Salah Satu Pengrajin Wayang Kulit Tertua di Yogyakarta

10 Desember 2021   00:16 Diperbarui: 10 Desember 2021   00:34 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Gamelan di toko Hadisukirno Leather Work & Handicraft/dokpri

Yogyakarta- Hadisukirno Leather Work & Handicraft merupakan salah satu pengrajin wayang kulit tertua di Yogyakarta. Nama Hadisukirno sendiri diambil dari nama pendiri perusahaan ini sendiri yaitu Bapak Hadi Sukirno. Perusaan ini didirikan pada tahun 1972 dan bertahan hingga saat ini.

Tentunya ada cerita dibalik kesuksesan dari perusahaan yang didirikan Bapak Hadi Sukirno ini, beliau memulai usahanya dari dagangan kaki lima di daerah Malioboro. Kini mereka berpinda lokasi, tepatnya di jalan Letjen S Parman, Kota Yogyakarta. Hadisukirno Leather Work & Handicraft pada saat ini dikelola oleh anak dari Bapak Hadi Sukirno yaitu Bapak Arif Bimo.

Tidak hanya wayang kulit yang diproduksi dan diperjualkan disini, namun ada juga gamelan, lukisan, souvenir, hingga macam - macam kerajinan tangan dari beberapa wilayah di Indonesia. Perusahaan ini juga menyediakan pembuatan wayang custom sesuai dengan permintaan customer. “ banyak juga yang minta custom ukuran wayang untuk souvenir kegiatan” tutur Bapak Arif Bimo.

Wayang kulit sendiri merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat berkembang di Pulau Jawa dan harus dilestarikan keberadaannya di zaman modern ini. Bahan dasar dari wayang kulit itu sendiri ialah kulit kerbau, dan gagangnya berbahan dasar dari tanduk. Tanduk yang mereka gunakan tidaklah berasal dari pulau jawa, namun berasal dari Sulawesi dan daerah Sumatera.

proses pembuatan wayang kulit menggunakan kulit kerbau/dokpri
proses pembuatan wayang kulit menggunakan kulit kerbau/dokpri

Awalnya, Hadisukirno sendiri memiliki toko di wilayah Ancol, tepatnya di Pasar seni Ancol. “Dulu kita punya juga di daerah Pasar Seni Ancol, tapi tidak kami lanjutkan dan memilih untuk menguatkan pasar kita di online” tutur Bapak Arif Bimo. 

Hadisukirno sendiri memilih untuk membuka pasar mereka di ranah online pada tahun 2010 sebelum adanya marketplace seperti tokopedia dan lain - lain. Hingga kini banyak pesanan yang dipesan melalui platform online.

Hadisukirno pun menyediakan penyewaan untuk pentas wayang kulit, seperti penyewaan wayang dan gamelan. “sebelum covid setiap minggu kan ada pentas, banyak sewa wayang sama gamelan” tutur Bapak Arif Bimo. 

Karena adanya pembatasan saat pandemi, pertunjukan wayang pun sangat jarang digelar karena adanya pembatasan oleh pemerintah. Kini permintaan di perusahaan ini banyak menuju souvenir untuk kegiatan dan lukisn wayang yang digunakan untuk hiasan.

Menurut Bapak Arif Bimo, harga sewa di Hadisukirno Leather Work & Handicraft ini tergolong yang termurah di Yogyakarta. Gamelan yang mereka sewakan juga merupakan gamelan baru yang masih memiliki kualitas yang baik. Ini menjadi alasan mengapa Hadisukirno memiliki peminat yang cukup besar di kancah perwayangan.

Adanya pandemi ini juga berpengaruh terhadap produksi perusahaan ini. Dimana pada awalnya mereka memproduksi untuk memenuhi stok barang, kini Hadisukirno sedikit mengurangi produksinya dan memproduksi barang sesuai dengan pesananan dari konsumen.

Bapak Arif Bimo juga menuturkan bahwa permintaan dan peminat dari kerajinan wayang kulit ini sendiri tidaklah berkurang di zaman modern ini, namun kegunaan dari wayang itu sendiri yang mengalami sedikit pergeseran. “anak - anak muda sekarang tau mas tentang wayang itu, mereka melek kalau soal wayang” ucap Bapak Arif Bimo. Hal ini menunjukan belum hilangnya minat masyarakat terutama para pemuda terhadap kebudayaan bangsa.

Perusahaan ini juga sudah melakukan ekspor hasil produksi ke berbagai negara. Mereka memulai ekspor pada tahun 1985, mulai dari Amerika dan Eropa. Bahkan Universitas dari luar negeri pernah memesan gamelan dari perusahaan ini. Gamelan yang ada di museum Sonobudoyo juga merupakan hasil pembuatan dari perusahaan Hadisukirno ini.

PEPADI, yang merupakan organisasi pedalangan juga menggunakan produk wayang kulit dari Hadisukirno ini. “di DIY ini semua kota pake wayang kita, kan ada 4 kabupaten dan 1 kota, pake kita semua” tutur Bapak Arif Bimo. Taman budaya Kulon Progo dan Universitas Negeri Yogyakarta pun menggunakan gamelan dari Hadisukirno ini. 

Hal ini dapat menunjukan kualitas dari Hadisukirno Leather Work & Handicraft yang memang sangat baik, sehingga banyaknya permintaan bahkan mencapai luar negeri.

Beberapa Gamelan di toko Hadisukirno Leather Work & Handicraft/dokpri
Beberapa Gamelan di toko Hadisukirno Leather Work & Handicraft/dokpri

Dapat dikatakan, Hadisukirno ini sendiri membantu pelestarian budaya Indonesia, terutama wayang kulit dan gamelan yang dimana pada hari ini pengrajin wayang kulit dan gamelan ini sudah mulai berkurang. Mereka juga membantu menyebarluaskan dan mengenalkan budaya ini ke kancah luar negeri.

Kita sebagai pemuda penerus bangsa, harusnya dapat melestarikan budaya Indoneisa, tidak hanya wayang kulit dan gamelan, namun semua budaya lokal yang ada di Indoneisa harus kita jaga dan lestarikan. Karena kebudayaan suatu bangsa merupakan identitas bangsa itu sendiri. Jangan sampai kita sebagai bangsa yang dikatakan kaya budaya, namun melupakan budaya kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun