Perusahaan ini juga sudah melakukan ekspor hasil produksi ke berbagai negara. Mereka memulai ekspor pada tahun 1985, mulai dari Amerika dan Eropa. Bahkan Universitas dari luar negeri pernah memesan gamelan dari perusahaan ini. Gamelan yang ada di museum Sonobudoyo juga merupakan hasil pembuatan dari perusahaan Hadisukirno ini.
PEPADI, yang merupakan organisasi pedalangan juga menggunakan produk wayang kulit dari Hadisukirno ini. “di DIY ini semua kota pake wayang kita, kan ada 4 kabupaten dan 1 kota, pake kita semua” tutur Bapak Arif Bimo. Taman budaya Kulon Progo dan Universitas Negeri Yogyakarta pun menggunakan gamelan dari Hadisukirno ini.
Hal ini dapat menunjukan kualitas dari Hadisukirno Leather Work & Handicraft yang memang sangat baik, sehingga banyaknya permintaan bahkan mencapai luar negeri.
Dapat dikatakan, Hadisukirno ini sendiri membantu pelestarian budaya Indonesia, terutama wayang kulit dan gamelan yang dimana pada hari ini pengrajin wayang kulit dan gamelan ini sudah mulai berkurang. Mereka juga membantu menyebarluaskan dan mengenalkan budaya ini ke kancah luar negeri.
Kita sebagai pemuda penerus bangsa, harusnya dapat melestarikan budaya Indoneisa, tidak hanya wayang kulit dan gamelan, namun semua budaya lokal yang ada di Indoneisa harus kita jaga dan lestarikan. Karena kebudayaan suatu bangsa merupakan identitas bangsa itu sendiri. Jangan sampai kita sebagai bangsa yang dikatakan kaya budaya, namun melupakan budaya kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H