Mohon tunggu...
Daffa Pratama
Daffa Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budi Darma dan Intelektualitas

20 September 2021   21:30 Diperbarui: 20 September 2021   21:56 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara pendapat Syed Hussein Alatas menjelaskan bahwa ada syarat tertentu bagi Syed Husseuin untuk menyebut seseorang intelektual. 

Untuk pendapat Pramoedya Ananta Toer menjelaskan bahwa Pramoedya mensyaratkan adanya tanggung jawab ketika seseorang menjadi intelektual, jadi tidak hanya sekedar mampu atau mengerti tentang sesuatu, tetapi bagaimana dia bertanggung jawab atas dirinya dan lingkunganya.

Pada presentasinya Okky Madasari juga memberikan kritik untuk paparan Budi Darma tentang intelektualisme. Menurut Okky:

- Budi Darma cenderung menempatkan makna intelektualisme sebatas kemampuan abstraksi dan berpikir.

- intelektual bagi Budi Darma adalah mereka yang mampu berpikir dalam tataran abstraksi.

- Budi Darma tidak melihat keterlibatan dalam masalah mayarakat sebagai bagian dari kerja intelektual.

- Budi Darma memberi batasan jelas antara bedanya seorang penulis dan tukang becak atau pembatik.

- Di titik ini terlihat  Budi Darma masih terjebak pada romantisme dan ilusi posisi pengarang sebagai "yang agung" dan punya derajat lebih tinggi.

- Kesadaran bahwa penulis juga merupakan pekerja – tukang - tak terlihat dalam gagasan Budi Darma.

- Budi Darma menekankan agar karya sastra dilihat secara sastra.Contoh: la mengatakan pertanyaan kenapa banyak penulis Indonesia menulis berlatar kota daripada desa adalah pertanyaan tak layak. “Itu akibat karya sastra dilihat secara sosial"

- Pendapat Budi Darma ini lemah. Karya sastra adalah karya sastra. Tapi ia bisa dilihat, dibaca, dianalisis dengan ilmu apa pun, terlebih ilmu sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun